(Angkat Raketmu) Ricky/Rexy Berbagi Pengalaman bersama Pemenang Turnamen Angkat Raketmu

 
 
(Jakarta, 16/8/2015)
Pemenang Turnamen Angkat Raketmu mendapat kesempatan berharga. Selain bisa menyaksikan langsung kejuaraan Total BWF World Championships 2015 di stadion Istora, para pemenang juga mendapat inspirasi melalui sharing session bersama pasangan peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996, Ricky Soebagdja dan Rexy Mainaky.
 
Acara sharing session berlangsung di lapangan latihan turnamen Total BWF World Championships 2015 di Istora, Minggu (16/8) pagi.
 
“Saya senang sekali bisa mendapat kesempatan ini, mendapat inspirasi dari mantan peraih medali emas olimpiade. Kegiatan ini memotivasi saya dalam bermain bulutangkis. Selain itu, saya juga senang bisa menonton langsung kejuaraan dunia di Istora,” kata Diky, pemenang asal Pontianak.
 
Sementara itu Rexy yang kini menjabat sebagai Kepada Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI berbagi mengenai hal-hal yang penting dalam bulutangkis seperti kelincahan, ketahanan, pergerakan kaki, dan lain sebagainya. Rexy juga bercerita mengenai pengalamannya bertanding di Istora yang merupakan tempat bersejarah bagi para pebulutangkis spesialis ganda putra ini. Kala itu Rexy junior memang bertekad untuk bisa tampil di turnamen besar yang dilangsungkan di Istora dan tentunya menjadi juara di stadion tersebut.
 
Ricky kemudian melanjutkan dengan berbagi pandangan mengenai pengembangan bulutangkis di Indonesia. Program Angkat Raketmu bermanfaat untuk mencari bakat-bakat muda di daerah biar bulutangkis tidak berhenti dan maju terus di tahun yg akan datang.
 
“Tujuan utama dilangsungkannya program ini adalah untuk menginspirasi generasi muda bermain bulutangkis. Harapannya, para pemenang yang mendapatkan hadiah ini setelah kembali ke daerah masing-masing bisa menularkan dan memotivasi warga lainnya untuk bermain bulutangkis,” tutur Yuni Kartika, Kasubid Humas dan Sosial Media PP PBSI.
 
Yuni juga menambahkan bahwa ketertarikan anak-anak untuk bermain bulutangkis juga menjadi sasaran program ini. Sehingga dalam tujuh hingga delapan tahun mendatang, kita bisa melihat anak-anak tersebut bermain di klub bulutangkis dan mereka menjadi salah satu pemain berpotensi yang nantinya menghuni pelatnas. (*)