PP PBSI Selenggarakan Pelatihan Pengajar Bulutangkis

(Jakarta, 30/10/2014)
Bertujuan memeratakan pengetahuan masyarakat di seluruh pelosok Indonesia akan olahraga bulutangkis, Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) bekerjasama dengan BWF (Badminton World Federation) mengadakan acara Kursus Pengajar Bulutangkis Nasional Level 1 BWF.
 
Pelatihan khusus olahraga bulutangkis ini ditujukan untuk para pengajar bulutangkis yang memiliki ilmu olahraga, mempunyai kemampuan mengajar serta berpengetahuan tentang bulutangkis. PP PBSI mengundang para wakil pengajar yang telah ditunjuk oleh 13 pengurus provinsi undangan untuk mengikuti training yang berlangsung di Pelatnas Cipayung pada 27-30 Oktober 2014.
 
“Program ini memang salah satu agenda Bidang pengembangan PP PBSI. Kami fokus pada tiga area kerja yaitu memaksimalkan potensi atlet, pengurus provinsi serta referee dan wasit. Program kepelatihan ini merupakan salah satu bagian dari pengembangan daerah atau pengurus provinsi,” ujar Basri Yusuf, Kepala Bidang Pengembangan PP PBSI.
 
“Selama ini pengetahuan bulutangkis di daerah cuma bisa didapat di klub, padahal klub besar hanya banyak di Pulau Jawa. Dengan adanya kurikulum ini, maka transfer ilmu dapat dilakukan serentak dan menjangkau wilayah yang lebih luas. PP PBSI juga ingin memeratakan pembelajaran bulutangkis di semua lapisan masyarakat,” imbuh Basri.
 
Sebelumnya, PP PBSI juga telah mengadakan program kepelatihan Pra Level yang ditujukan untuk guru olahraga di sekolah-sekolah. Program level 1 ini merupakan salah satu lanjutan dari program berkesinambungan yang dijalankan bidang Pembinaan PP PBSI. Selanjutnya, PP PBSI sudah mengagendakan program lanjutan berupa kepelatihan level 2 dan 3 di tingkat nasional.
 
Demi terselenggaranya program kepelatihan terpadu, PP PBSI menggandeng BWF yang telah berpengalaman menghelat training serupa di sejumlah negara. Training yang berlangsung selama empat hari ini dipandu langsung oleh Ian Wright selaku Direktur Pengembangan BWF.
 
BWF sebagai federasi bulutangkis dunia juga telah memiliki modul lengkap dengan metodologi kepelatihan yang telah teruji, paparan sistem serta proses kepelatihan yang lengkap dimana di dalamnya juga dielaborasi soal peran, tanggung jawab, hingga komunikasi pengajar bulutangkis kepada atlet.
 
Selain itu, peserta yang lulus training ini juga akan mendapatkan sertifikat dari BWF, dimana sertifikat ini diakui di level internasional. Artinya, jika suatu hari peserta ingin melatih bulutangkis di luar Indonesia, maka sertifikat kepelatihannya dapat digunakan sebagai salah satu modal sebagai pengajar bulutangkis handal.
 
“Hal ini memang menjadi salah satu tujuan PP PBSI yaitu memperhatikan kesejahteraan pengajar dan pelatih bulutangkis Indonesia,” pungkas Basri. (*)