(Asian Games 2014) Eng Hian, Sosok Dibalik Sukses Greysia/Nitya
(Jakarta, 2/10/2014)
Masih terekam di ingatan bagaimana kegembiraan pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari saat berhasil memenangkan medali emas di Asian Games 2014. Medali emas ini sekaligus menjadi medali emas pertama yang diraih kontingen Indonesia pada pesta olahraga negara-negara Asia yang berlangsung di Incheon, Korea, 20-29 September 2014.
Saat sukses mengalahkan Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo (Jepang) dengan skor 21-15, 21-9, Greysia/Nitya langsung lari berhamburan ke arah sang pelatih, Eng Hian, yang mendampingi mereka sepanjang pertandingan. Momen haru pun terjadi saat ketiganya berpelukan erat sambil menitikkan air mata bahagia atas keberhasilan besar yang baru mereka capai.
Sebelum menangani skuat ganda putri Pelatnas Cipayung, Eng Hian yang akrab disapa Didi ini merupakan Kepala Pelatih Tim Nasional Singapura selama enam tahun lamanya. Belum genap setahun melatih Greysia/Nitya, ayah dua anak ini sukses mengantar Greysia/Nitya meraih medali emas Asian Games setelah 36 tahun lamanya Indonesia merindukan emas ganda putri di Asian Games.
Lalu apa yang dibekali pelatih kelahiran Solo, 17 Mei 1977 ini kepada anak-anak didiknya? Berikut petikan wawancara Badmintonindonesia.org bersama Eng Hian.
Apa perasaan anda saat Greysia/Nitya memastikan medali emas pertama untuk Indonesia di Asian Games 2014?
Senang sekali, sudah pasti itu. Kalau dibilang sudah menyangka juga tidak, dibilang punya feeling juara juga tidak, karena saya tidak berpikir jauh, tapi fokus satu demi satu pertandingan saja. Setelah melewati babak semifinal, saya memang punya keyakinan lebih, walaupun sempat stress juga saat laga semifinal saat Greysia/Nitya melawan Tian Qing/Zhao Yunlei (Tiongkok).
Sebagai pelatih, menurut anda apa senjata utama Greysia/Nitya sehingga bisa mengalahkan deretan ganda putri kelas dunia?
Menurut saya yang paling utama adalah rasa percaya diri. Selain itu, Greysia/Nitya sangat-sangat disiplin dalam menjalankan strategi, artinya mereka bisa mempertahankan fokus di satu demi satu poin, tanpa memikirkan “Gue pasti menang, nih”. Saya lihat dua hal ini yang berperan penting dalam kemenangan mereka.
Apa PR Greysia/Nitya usai Asian Games 2014 ?
Mendapat hasil bagus dalam waktu yang cepat pastinya menjadi keinginan semua orang. Yang susah itu mempertahankan. Saya akan mencoba untuk membantu Greysia/Nitya untuk mempertahankan peak performance mereka, serta menanamkan pola pikir supaya mereka tidak cepat puas.
Bagaimana soal program latihan di Pelatnas Cipayung, menurut Greysia/Nitya, anda membuat program latihan yang lain dari biasanya di hari Sabtu?
Saya mulai melatih mereka bulan Maret 2014, sesudah turnamen All England, saat itu kami duduk bersama dan berdiskusi soal program latihan. Mengenai program di hari Sabtu ini memang benar, karena di hari itu lah peak penampilan pemain paling tinggi, kalau di turnamen kan hari Sabtu itu berat. Jadi di latihan kita terapkan seperti itu, kalau biasanya Sabtu agak ringan, kali ini dibuat berat seperti pertandingan.
Saat pertam