(BCA Indonesia Super Series Premier 2014) Li Xuerui Incar Gelar Juara Dunia

(Jakarta, 22/6/2014)
Pebulutangkis nomor satu dunia asal Tiongkok, Li Xuerui, masih menyimpan harapan untuk bisa memenangkan titel juara dunia. Tentunya ia tak dapat melupakan kekalahan menyakitkan saat berlaga di final BWF World Championships 2013 yang dihelat di kandangnya sendiri, Guangzhou.
 
Li dipermalukan oleh Ratchanok Intanon, pemain asal Thailand yang kala itu masih berusia 18 tahun. Namun Li berhasil membalas kekalahannya tersebut atas Ratchanok. Setelah kejuaraan dunia, Li tercatat sudah dua kali berjumpa dengan Ratchanok, dimana kedua pertandingan tersebut dimenangkannya dengan straight game, termasuk di final tunggal putri BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014.
 
Li yang menang dengan skor 21-13, 21-13, sukses mempertahankan gelar yang diraih tahun lalu di stadion Istora Senanyan.
 
“Tentunya saya bangga bisa mempertahankan gelar, tidak ada strategi khusus, yang penting bermain terbaik saja. Saya sudah beberapa kali bertemu Ratchanok, jadi sudah tahu kekurangan dan kelebihan dia,” kata Li.
 
“Saya akui memang saya tidak tampil bagus di final. Di semifinal saya bermain ketat, jadi saya kehabisan tenaga, sedangkan Li menang mudah. Setelah menjadi juara dunia, saya memang merasakan ada beban, jadi saya masih berusaha untuk bangkit,” ungkap Ratchanok.
 
Gelar juara di BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014 kian menambah koleksi gelar juara Li. Meskipun sudah pernah menjadi juara di turnamen bergengsi seperti Olimpiade London 2012 dan All England 2012, namun Li masih menyimpan keinginan untuk menjadi juara dunia.
 
“Saya ingin menjadi juara dunia. Saat ini peta persaingan tunggal putri tak hanya didominasi Tiongkok, tentunya ini mempengaruhi kami dan ada pressure juga, tetapi yang penting saya bisa tampil bagus,” ungkap Li. (*)