(BWF World Junior Championships 2013) Mengintip Kekuatan Tunggal Putra
(Bangkok, 21/10/2013)
Empat pebulutangkis tunggal putra telah dipersiapkan untuk menjadi senjata tim Indonesia di ajang BWF World Junior Championships 2013 di Bangkok, 23 Oktober-3 November. Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa, Fikri Ihsandi Hadmadi, dan Muhammad Bayu Pangisthu mengaku siap tempur demi Merah-Putih.
"Kami sudah siap bertanding di WJC 2013. Ini adalah tahun terakhir buat saya bermain di level junior, jadi saya harus habis-habisan dan berharap bisa juara," kata Ihsan, juara tunggal putra taruna Kejurnas 2012.
"Persaingan memang berat, namun kami akan berusaha dulu karena tak ada yang tak mungkin," tutur Bayu menambahkan.
Keempat pemain muda ini sudah menjalani karantina selama tiga bulan di Pelatnas Cipayung. Mereka juga menjalani program latihan khusus jelang WJC 2013. Ihsan, Fikri, dan Bayu tercatat memperkuat tim Indonesia pada Asia Junior Championships 2013 di Sabah, Malaysia, Juli silam.
Kala itu Fikri terhenti di babak 16 besar setelah dikalahkan Jin Jeon Hyuk dari Korea. Sedangkan Ihsan ditundukkan Thammasin Sitthikom, unggulan pertama asal Thailand di perempat final. Bayu ditaklukkan Jie Yang Sheng dari Taiwan, di babak kedua.
"Saya belajar dari suasana pertandingan di WJC tahun lalu. Di AJC 2013, saya melihat lawan-lawan yang akan saya hadapi seperti apa. Bedanya, sekarang di WJC ada pemain Eropa," jelas Fikri.
Sementara Jonatan yang tak memperkuat tim, kala itu mengikuti turnamen Prim-A Indonesia International Challenge 2013 di Surabaya dan dengan mengejutkan berhasil menyabet gelar juara.
"Kemenangan di turnamen kelas dewasa tak membuat saya jadi terbebani saat bertanding di kelas junior, biasa saja kok," ungkap Jonatan.
Tak hanya Jonatan yang mampu memetik gelar di kelas dewasa. Sebelumnya Fikri juga sukses naik podium juara di turnamen Maldives International Challenge 2013. Di final, Fikri memenangkan pertandingan all Indonesian final melawan Bayu.
Pada turnamen Yonex-Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold 2013 di Yogyakarta, kejutan juga datang dari skuat tunggal putra junior ini. Jonatan yang tak diunggulkan, berhasil lolos ke babak delapan besar setelah menumbangkan Muhamad Arif Abdul Latif (Malaysia), yang merupakan unggulan keempat.
"Jonatan dan Ihsan menjadi pemain yang diandalkan, namun tak menutup kemungkinan Fikri dan Bayu bisa tampil bagus," jelas Imam Tohari, Pelatih Tunggal Putra tim WJC 2013.
Jika melihat daftar peringkat dunia junior, pemain Indonesia ini memang belum berada di jajaran top. Fikri memiliki peringkat tertinggi dari rekan-rekannya di posisi 23. Disusul Ihsan (46), Jonatan (48), dan Bayu (81).
Pemain wakil tuan rumah, Thammasin Sitthikom, dipandang keempat pemain Indonesia ini sebagai lawan yang cukup berat. Sitthikom yang berada di rangking dua dunia junior, memang punya permainan yang boleh dikatakan lebih matang dari pemain-pemain seusianya. Ia sudah malang melintang di turnamen kelas dewasa, Sitthikom juga tercatat pernah mengalahkan Tommy Sugiarto, pemain andalan Indonesia, di Thailand Open Grand Prix Gold 2013.
Selain Sitthikom, deretan tunggal putra top seperti Soo Teck Zhi (rangking 1) dan Fabian Roth (3) juga patut diwaspadai. Akan tetapi, perlu digarisbawahi bahwa rangking hanyalah data di atas kertas, peluang tetap terbuka bagi tim Indonesia untuk mencuri kemenangan. Di Belgia International Challenge 2013, Fikri menundukkan Roth, 15-21, 21-14, 21-16.
Jonatan, Ihsan, Fikri, dan Bayu juga memiliki kesempatan untuk berlaga di pertandingan beregu.
"Keempatnya punya peluang yang sama untuk turun di nomor beregu. Tetapi mulai babak perempat final, lawan-lawannya mulai berat dan kami harus melihat kebutuhan tim, siapa yang paling cocok untu