Perubahan Struktur Organisasi PP PBSI

(Jakarta, 1/8/2013) Penajaman tugas dan fungsi para personil pengurus teras PP PBSI terus ditingkatkan. Seiring dengan tuntutan untuk mengembalikan kejayaan dan popularitas bulu tangkis Indonesia, struktur organisasi olahraga tepok bulu nasional ini pun mengalami perubahan.

Perubahan struktur organisasi di PBSI ini bisa berupa perpindahan bidang tugas, promosi, atau penunjukkan personil baru. Semua ini demi memaksimalkan dan menajamkan visi dan misi PP PBSI, yaitu meningkatkan prestasi bulu tangkis Indonesia.

Untuk itu, PP PBSI pun perlu menata kembali sejumlah posisi dalam struktur organisasinya. Dengan pembenahan ini diharapkan kinerja para personil lebih meningkat dan mampu memberikan dampak positif bagi kemajuan prestasi bulu tangkis Indonesia.
 
“Untuk memajukan bulu tangkis Tanah Air, maka induk organisasinya juga harus memiliki struktur yang baik. Mengacu pada AD/ART dan masukan dari forum dalam tiga rapat pleno PP PBSI, maka ada beberapa perubahan di struktur organisasi. Salah satunya adalah penambahan dua wakil ketua umum,” ujar Achmad Budiharto, Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI.
 
Dengan perubahan ini, maka kini Ketua Umum Gita Wirjawan akan didukung tiga wakil ketua umum. Pada awalnya Gita hanya dibantu satu wakil ketua umum yang ditempati Fuad Basya. Kini, Nusron Wahid dan Muliaman D. Hadad, dipercaya sebagai Wakil Ketua Umum II dan Wakil Ketua Umum III. Sebelumnya, Nusron menduduki jabatan Staf Ahli Hubungan Antar lembaga.
 
Sementara itu, paska mundurnya Sekretaris Jenderal Koesdarto Pramono, PP PBSI kemudian menunjuk Anton Subowo untuk menduduki posisi tersebut, serta menugaskan Achmad Budiharto, sebagai wakilnya. Budiharto sendiri sebelumnya menempati posisi  sebagai Kasubid Pengembangan Komunitas.
 
Dengan promosi jabatan Anton Subowo dari Kepala Bidang Dana dan Usaha ke Sekretaris Jenderal tersebut, posisi yang kosong tersebut kemudian diisi oleh Joseph Halim, yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubid Dana Usaha dan Keanggotaan.
 
“Dengan perubahan struktur di tubuh PBSI, kami berharap semua pengurus dapat memberikan kontribusi maksimal. Perbaikan-perbaikan ini dilakukan demi majunya perkembangan bulu tangkis Indonesia,” ungkap Budi.
 
Selain itu, terdapat beberapa pergeseran posisi dalam kepengurusan PP PBSI periode 2012-2016, di antaranya adalah Ricky Soebagdja yang sebelumnya menjabat Kasubid Humas dan Sosial Media, dia dipromosikan menjadi Kasubid Pelatnas, menggantikan Christian Hadinata, yang kemudian akan menduduki jabatan sebagai staf ahli bidang pendidikan dan latihan. Sementara posisi yang ditinggalkan Ricky, digantikan oleh Yuni Kartika.
 
“Humas juga menjadi bagian yang penting bagi PP PBSI dalam menjalin hubungan yang lebih harmonis dengan media. Masalah yang kami hadapi sekarang adalah kurangnya animo masyarakat akan bulu tangkis karena prestasi yang menurun dibandingkan dulu. Di internal, kami melakukan pembenahan untuk mencetak juara dan menembus rangking top dunia. Di luar, peranan media sangat penting dalam mendukung hal ini, semakin banyak pemberitaan semakin bagus,” tambah Budi