Mengenal Lebih Jauh Sosok Yuni Kartika
(Jakarta, 24/7/2013) Yuni Kartika adalah salah satu pemain hebat yang dimiliki Indonesia. Pada pertengah tahun 1992, Yuni sukses menjadi finalis kejuaraan Indonesia Terbuka dan Malaysia Terbuka, di antaranya dengan menggulung pemain hebat Cina seperti Huang hua dan Ye Zhaoying.
Namun sayang, ketika performanya pada tahun 1992 makin meroket, musibah datang. Sang mama meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan. Peristiwa duka inilah yang memengaruhi penampilan Yuni meredup. Maklum, Yuni adalah anak bungsu dari tiga bersauadara pasangan Tjoa Soe Sien dan Sri Hartati.
Setelah sempat mandeg, pemain kelahiran Semarang, 16 Juni 1973 ini kemudian bangkit lagi. Pada tahun 1994 dia menjadi pemain satu-satunya wkail Indonesia yang bertahan di perempat final kejuaraan bergengsi, All England. Sementara wakil Indonesia lain, termasuk Susy Susanti sudah tersisih.
Berbekal keberhasilan itu, Yuni pun dipanggil masuk tim Piala Uber 1994 di Jakarta. Dia pun mampu melaksanakan tugas dengan sempurna ketika ditampilkan di babak penyisihan grup. Sayang, di final posisi dia digantikan Mia Audina, yang akhirnya mengantarkan Indonesia merebut Piala Uber untuk kali kedua, setelah tahun 1975.
Setelah pensiun, Yuni lebih banyak berkecimpung di dunia broadcasting. Dia berkali-kali menjadi presenter olahraga untuk stasiun RCTI, TVRI, Indosiar, dan dalam empat tahun terakhir dia selalu menjadi presenter turnamen Djarum Indonesia Terbuka di stasiun Trans dan Trans 7.
Menikah dnegan Harun Kurniawan, Yuni dikarunia tiga anak.