Piala Sudirman 2025: Segel Juara Grup, Indonesia Jumpa Thailand di Perempatfinal

Xiamen, 1 Mei 2025

Indonesia 4-1 Denmark

XD: Rinov Rivaldy/Gloria Emanuelle Widjaja vs Jesper Toft/Amalie Magelund 20-22, 23-21, 16-21
MS: Alwi Farhan vs Anders Antonsen 21-17, 15-21, 21-17
WS: Putri Kusuma Wardani vs Line Hojmark Kjaersfeldt 21-6, 21-5
MD: Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin vs Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen 21-16, 21-18
WD: Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi vs Alexandra Bøje/Line Christophersen 21-15, 21-15

Rinov Rivaldy:
Kami banyak kalah di pembukaan permainan, kami tidak bica mencari celah untuk menyerang lawan. Otomatis kami selalu tertekan dengan serangan mereka, itu membuat kami kesusahan.

Di gim ketiga balik lagi kami banyak membuang poin di awal-awal jadi jaraknya langsung menjauh lalu mereka kembali lebih percaya diri.

Dampak kejadian di gim pertama sangat berpengaruh pada kondisi kami. Itu posisinya kami sedang mengejar dan poin krusial, adu setting. Ketika kami dianggap foul, langsung game, sangat tidak fair. Kami sempat emosi tapi wasit sudah mengambil keputusan.

Gloria Emanuelle Widjaja:
Di gim kedua akhir kami coba nekat dengan mempercepat tempo di gim kedua. Cukup berhasil.

Kelebihan mereka bisa banyak mendapat poin dari servis. Sangat menganggu kami, kadang tidak terlihat arah servisnya.

Alwi Farhan:
Alhamdulillah sangat senang dan sangat bersyukur bisa memenangkan pertandingan dan menyamakan kedudukan untuk Indonesia. Pastinya terima kasih untuk koh Indra dan koh Jonatan karena bukan hanya saya yang ada di lapangan tapi keduanya sangat membantu saya di luar lapangan.

Saya mencoba bermain lebih berani, fighting spirit nya tidak mau kalah. Itu saja yang saya andalkan. Saya pemain junior dibandingkan lawan tapi saya punya tekad yang besar untuk menang.

Saya merasa sangat excited saat ditunjuk untuk debut hari ini. Tidak terlalu memikirkan akan lawan siapa, yang terpenting saya bisa mengeluarkan apa yang saya bisa, apa yang saya sudah latih dan alhamdulillah ini hasilnya.

Tekanan ada saat masuk lapangan ketika tim tertinggal 0-1 tapi saya terpacu karena kak Gloria dan bang Rinov sudah menunjukkan perjuangan yang luar biasa di ganda campuran. Ini mental yang mau kami tampilkan dari tim Indonesia.

Putri Kusuma Wardani:
Sempat tegang sejujurnya saat persiapan tapi setelah Alwi berhasil menang sudah bisa lega. Masuk lapangan lebih waspada karena rekor pertemuan berimbang.

Di awal permainan saya mencoba menjauh-jauhkan bola dari jangkauan dia, itu juga agar saya enak dulu mainnya dan berhasil. Saya tidak bermain terburu-buru, saya juga membatasi bola atas dia yang cukup tajam. Sementara lawan banyak out sendiri hari ini.

Saya harus terus menjaga mental pikirannya, moodnya harus selalu bagus agar bisa tetap menikmati setiap momen di sini.

Daniel Marthin:
Puji Tuhan bisa menang, bisa menyumbang poin untuk Indonesia. Untuk beregu setiap pemain pasti merasakan tekanan tapi bagaimana kami bisa mengatasinya.

Tadi komunikasi saya dengan Fikri lancar, permainan juga cukup baik.

Saya melompat lalu mendaratnya tidak pas jadi sekarang merasa ada tidak nyaman di lutut kiri. Kalau bertumpu di kaki kanan masih bisa tapi kalau tumpuannya kaki kiri masih sulit. Tadi saya tidak mau terlalu memikirkan hal ini, saya hanya fokus menyelesaikan pertandingan dan memberikan yang terbaik untuk menang.

Setelah ini akan fokus recovery dulu, diperiksa detil dulu dan semoga tidak ada cedera serius.

Muhammad Shohibul Fikri:
Kalau dari segi permainan, tidak jauh berbeda dengan pertemuan di All England. Hari ini kami lebih fokus dari pukulan 1-2 nya, servis dan pengembalian servis. Dengan kondisi bola yang cukup berat, kami merasa lawan tidak terlalu memaksa. Beberapa kali kami jauhkan bolanya mereka keteteran. Itu membuat kami jadi percaya diri.

Tadi saya bilang ke Daniel saya akan cover tapi menurut saya tadi dia masih bisa bermain dengan baik. tempo permainan kami dengan lawan juga lambat, itu menguntungkan dengan keadaan seperti ini.

Amallia Cahaya Pratiwi:
Walau tim sudah menang tadi tapi kami tetap fokus pada pertandingan kami.

Pasangan Denmark adalah kombinasi pemain tunggal dan ganda. Satu punya pukulan yang tajam, satu berani mengadu di depan.

Beruntung mereka sudah diturunkan di partai sebelumnya jadi kami setidaknya sudah tahu pola permainannya. Itu cukup membantu.

Di perempatfinal kalau diturunkan lagi kami harus lebih konsisten. Bola-bola mudah tidak boleh mati sendiri.

Febriana Dwipuji Kusuma:
Dibanding saat lawan Inggris, kami merasa permainan kami alhamdulillah sudah lebih baik. Sudah ada peningkatan.

Jumpa Thailand, Ini kata Eng Hian

Eng Hian – Kabid Binpres Pelatnas

Setelah berhasil memastikan juara grup D memang kami tahu calon lawan adalah Thailand, Chinese Taipei dan Malaysia. Jadi sebelum undian saya langsung diskusi dengan pelatih untuk menentukan kemungkinan-kemungkinan line up yang akan diturunkan.

Tentunya tidak ada pilihan yang mudah, semua tim akan ketat semua dan pasti ada plus-minusnya. Jadi yang kami lakukan adalah antisipasi dan menentukan siapa-siapa saja yang akan turun berdasarkan rekor pertemuan dan kemampuan pemain-pemain dalam menyumbangkan poin.

Melawan Thailand, di ganda campuran mereka punya Dechapol/Supissara dari awal tahun grafiknya terus meningkat dan itu harus sangat diwaspadai.

Tunggal putra ada Kunlavut, rekor dengan Jonatan cukup ketat. Di tunggal putri, Pornpawee masih lebih baik rekor pertemuannya dengan Putri Kusuma Wardani. Di ganda putra pun mereka cukup kuat.

Dan di ganda putri inilah kami berharap bisa mengamankan poin. Sementara di empat sektor lain harus berjuang dengan keras dan bisa dibilang punya peluang yang sama.

Satu hal yang positif adalah kembalinya Jonatan Christie setelah kurang siap di pertandingan melawan Denmark. Hari ini kami yakinkan Jojo siap berjuang memimpin pasukan Merah-Putih. Saya berharap dia bisa tampil maksimal dan menyumbangkan poin untuk Indonesia.

Di ganda putra, dari hasil diskusi dengan pelatih, dari empat pemain yang tersedia, yaitu Fajar, Rian, Bagas dan Fikri, yang paling siap kondisi dan mentalnya adalah Bagas/Fikri.

Untuk Daniel dari hasil observasi dan diagnosa dari dokter, belum siap bermain hari ini. Jadi diputuskan untuk istirahat dan rehab. Semoga Daniel di laga-laga selanjutnya sudah siap kembali. (*)

Leave a Reply