
Piala Sudirman 2025: Indonesia Taklukkan India, Pastikan Satu Tempat Di Delapan Besar
Xiamen, 29 April 2025
Indonesia 4-1 India
XD: Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja vs Dhruv Kapila/Tanisha Crasto 21-10, 18-21, 19-21
WS: Putri Kusuma Wardani vs Pusarla V. Sindhu 21-12, 21-13
MS: Jonatan Christie vs Prannoy H.S. 19-21, 21-14, 21-12
WD: Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs Priya Konjengbam/Shruti Mishra 21-10, 21-9
MD: Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin vs Hariharan Amsakarunan/Ruban K. Rethinasabapathi 22-20, 21-18
Gloria Emanuelle Widjaja:
Di gim pertama pasangan India belum terlalu in jadi kami bisa menekan mereka dari awal sampai akhir. Masuk di gim kedua kami sedikit terbawa pola permainan mereka yang satu-satu jadi terbawa pelan. Ketika kami sadar, poin sudah cukup berjarak jadi kami lepas.
Di gim ketiga kami berusaha sudah berusaha bermain seperti gim pertama tapi mereka sudah lebih siap dan lebih rapat. Kami beberapa kali ada momen mengagetkan karena harusnya mereka mati tapi masih bisa mengembalikan. Cukup nyesek setelah unggul 19-16 tapi kami terkunci di angka itu.
Mereka di poin-poin itu mereka sudah antisipasi, sudah membaca taktik kami. Mereka siap untuk kami percepat temponya, no lobnya. Malah kami di eksekusi terakhir mati sendiri.
Kami harus lebih tenang, lebih fokus untuk bisa main konsisten dengan pola permainan yang kami terapkan. Sekarang masih bisa langsung hilang, bisa goyang tiba-tiba. Itu yang harus bisa kami lebih kuat lagi.
Putri Kusuma Wardani:
Sebenarnya tadi saya cukup percaya ganda campuran bisa mengambil poin tapi keadaan berbalik, cukup tegang juga saat masuk lapangan tapi karena banyak dukungan dari belakang, saya pun bisa mengeluarkan penampilan terbaik dan bermain enjoy.
Saya lebih membatasi kelebihan Sindhu dan berusaha untuk terus mengembalikan bola susahnya dia. Kalau berhasil, dia jadi seperti goyang dan pukulannya menjadi tidak akurat.
Di pertemuan terakhir saya kalah dan itu membuat saya ingin berusaha untuk diri saya sendiri untuk tidak kalah lagi. Lalu saya ingin tunggal putri bisa menyumbangkan poin hari ini dan alhamdulillah tercapai.
Saya belajar dari turnamen BAMTC lalu, saya kalah di final karena tidak bisa bermain tenang karena tegang, terlalu banyak berpikir. Di sini saya mau berpikir diri sendiri dulu, kalau sudah enjoy mainnya maka hasil di lapangan pasti terlihat.
Jonatan Christie:
Sebenarnya dari kemarin sudah bersiap untuk melawan Lakshya Sen dan sudah berdiskusi dengan pelatih tentang program latihan dan strategi yang akan dijalani tapi ternyata yang turun adalah Prannoy. Jadi ada sedikit perubahan-perubahan dan saya lebih menyiapkan kondisi fisik kalau melawan dia, harus mau lebih capek lagi.
Prannoy adalah pemain yang cukup berpengalaman terutama di turnamen-turnamen penting dan beregu. Tadi juga terlihat sekali dia sangat ngotot.
Sebenarknya strateginya sudah benar di gim pertama tapi beberapa kali penyesuaian ke kondisi lapangannya belum sempurna. Ada perubahan sejak terakhir mencoba lapangan hari Sabtu lalu. Masih sedikit ragu, kurang percaya diri dalam menggunakan setiap pukulannya.
Setelah selesai gim pertama, sudah bisa lebih firm, dan lebih yakin. Di gim ketiga, Prannoy sudah terlihat menurun, sudah mulai capek jadi saya memanfaatkan itu dengan terus mempercepat tempo permainan.
Pastinya senang bisa turun pertama kali sebagai kapten dan menang. Saya punya pengalaman tidak enak tampil di Piala Sudirman tahun 2017 lalu. Dengan grup yang sama, India dan Denmark. Saya punya motivasi untuk tidak mengulangi hal itu dan Puji Tuhan hari ini berhasil menyumbang poin.
Siti Fadia Silva Ramadhanti:
Alhamdulillah kami bisa bermain baik dan menyumbangkan poin untuk Indonesia. Memang line up India tidak sesuai yang kami perkirakan tapi walau begitu kami sudah tahu akan bermain dengan pola yang seperti apa. Siapapun lawannya kami sudah siap.
Kami di ganda putri sebisa mungkin menjaga kekompakan. Kami selalu mengkomunikasikan semua hal dengan baik. Namanya perempuan semua harus dikomunikasikan biar tidak ada miskom. Kami juga selalu saling bantu. Misalnya sudah tahu siapa yang akan bermain pasti kami bantu persiapan. Dalam maupun luar lapangan.
Melawan Denmark pasti ganda putri yang turun tidak bisa ditebak. Hari ini mereka menyatukan pemain ganda dan pemain tunggal. Kami harus antisipasi pola permainan yang tidak biasa juga pertahanan mereka yang terkenal cukup rapat.
Lanny Tria Mayasari:
Senang bisa dipercaya turun di pertandingan hari ini dan memastikan kemenangan untuk Indonesia. Kami evaluasi penampilan kurang baik di BAC lalu, perbaikan per individu.
Besok ada rest dan latihan satu kali jelang lawan Denmark, kami akan melakukan persiapan lebih matang lagi. Harus siap bila kembali diturunkan.
Muhammad Shohibul Fikri:
Kami baru bertemu dengan mereka dan mereka cukup alot, cukup kuat dan tidak mudah mati. Mereka juga tampil percaya diri. Beruntung kami bisa mengatasinya.
Kami masih beradaptasi dengan kondisi di lapangan. Ini juga event beregu jadi tekanannya berbeda. Kami harus lebih pintar mengatasi hal ini.
Daniel Marthin:
Awal-awal kami sudah unggul cukup jauh tapi mereka bisa mendekat dan menyamakan kedudukan. Ini yang harus dievaluasi agar tidak terjadi lagi ke depannya.
Laga melawan Denmark tidak kalah penting, siapapun yang diturunkan termasuk kami harus bisa memberikan yang terbaik. (*)