Badminton Asia Championships 2025: Tiga Ganda Putra Kompak Menang

Ningbo, 10 April 2025

MD-R16: Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana vs Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan (Chinese Taipei) 21-11, 19-21, 21-11

Leo Rolly Carnando:
Hari ini alhamdulillah bisa lolos ke babak delapan besar tapi kami harus tetap berbenah, kami tidak mau cepat puas.

Lawan hari ini bermain cukup baik sebenarnya, hanya memang beberapa momen harusnya bisa poin malah mereka mati sendiri.

Besok siapapun lawannya kami harus siap. Dengan kondisi shuttlecock yang cukup berat, calon lawan sangat masuk polanya. Ini yang harus diantisipasi.

Bagas Maulana:
Setelah kehilangan gim kedua, kami coba lebih yakin lagi mainnya. Kami sudah pernah menang dan sebelum main juga sudah refresh lagi ingatannya dengan menonton video permainan mereka.

MD-R16: Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin vs Kim Won Ho/Seo Seung Jae (5/Korea) 18-21, 21-17, 21-15

Daniel Marthin:
Puji Tuhan kami bersyukur bisa memanfaatkan momentum di akhir-akhir gim. Kami berusaha terus, semangat tidak mau kalahnya ditunjukkan. Semoga bisa terus memberikan yang terbaik di pertandingan selanjutnya.

Ini kali kedua tahun ini kami bisa kalahkan Seo Seung Jae dengan berbeda pasangan. Memang kalau kami bisa tahan fokusnya pasti bisa. Tidak ada yang tidak mungkin.

Muhammad Shohibul Fikri:
Kami berdua menjaga fokus, tidak lengah sedikitpun, saling support, saling kasih tahu dan saling komunikasi apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan lawan. Itu sangat membantu di pertandingan hari ini.

Kami tidak mau menyerah begitu saja. Terus berusaha walau sudah kalah di gim pertama tapi pertandingan belum selesai. Ada kesempatan, tidak mau menyesal kemudian jadi harus dimaksimalkan.

Besok bertemu Liang Wei Keng/Wang Chang (China), minimal kami harus menampilkan permainan seperti tadi. Tidak mudah tapi kami yakin ada peluang.

MD-R16: Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (3) vs Chaloempon Charoenkitamorn/Worrapol Thongsa-nga (Thailand) 21-19, 23-21

Fajar Alfian:
Walau menang tapi hari ini bukan permainan terbaik kami. Saya beberapa kali terlalu menggebu-gebu, dua kali beruntun kehilangan poin juga karena memukul terlalu nafsu hingga putus senar dua raket. Terburu-buru ingin mematikan padahal kondisi sudah unggul.

Besok bertemu Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), bukan hal yang baru. Sudah sering bertemu jadi siapa yang siap menerapkan strategi itu yang akan menang.

Ini juga bakal jadi pertemuan pertama dengan mantan pelatih kami, Koh Herry IP. Semoga kami bisa menampilkan yang terbaik di depan beliau.

Momentum ini juga semoga menjadi awal kejayaan ganda putra Indonesia. Ada tiga wakil ke perempatfinal, harapannya bisa step by step ke babak selanjutnya.

Muhammad Rian Ardianto:
Kami masih banyak melakukan kesalahan sendiri dan ini jadi evaluasi untuk pertandingan selanjutnya.

Kami harus lebih pintar memainkan irama permainan, jangan maunya kencang terus. (*)

Leave a Reply