
Badminton Asia Mixed Team Championships 2025: Kalahkan Tuan Rumah, Indonesia Jadi Juara!
Qingdao, 16 Februari 2025
Indonesia 3-1 China
XD: Rinov Rivaldy/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs Gao Jia Xuan/Wu Meng Ying 21-11, 21-13
Apa komentar dari pertandingan hari ini?
Rinov Rivaldy: Mereka adalah pasangan muda yang cukup bagus, mereka masa depan ganda campuran China. Tapi hari ini kami terus menekan mereka dari awal sampai akhir sehingga mereka tidak bisa mengeluarkan kemampuan yang terbaik.
Sebagai ganda campuran dadakan, apa persiapan kalian di pertandingan tadi?
Siti Fadia Silva Ramadhanti: Jujur saya sudah percaya sekali dengan kak Rinov. Kami sudah sering latihan bersama, di Kejurnas kemarin juga sempat berpasangan membela klub kami. Paling tadi saling mengingatkan untuk tidak kendur saja di setiap poin.
Rinov Rivaldy: Kami dari junior di ajang beregu sering berpasangan jadi sebenarnya sudah sama-sama tahu peran masing-masing. Itu sangat menguntungkan di lapangan.
Sebagai kapten, apa pesan kalian untuk teman-teman yang akan bertanding selanjutnya?
Rinov Rivaldy: Yang pasti tetap konsentrasi, tetap fokus, jangan lengah dan berikan yang terbaik. Semoga kami bisa keluar sebagai pemenang hari ini.
MS: Alwi Farhan vs Hu Zhe An 21-15, 21-13
Alwi mencetak kemenangan sempurna di turnamen ini, apa tanggapannya?
Alhamdulillah mengucap syukur, kemenangan ini karena dukungan tim, pelatih dan orang tua saya. Pasti senang rasanya, saya berhasil menunjukkan karakter bertanding kita, Indonesia, untuk menjadi pemenang atau juara.
Hu Zhe An juga sangat bagus sepanjang turnamen, bagaimana Alwi melihatnya?
Hu Zhe An adalah pemain yang sangat potensial dan memiliki perkembangan yang bagus. Tahun lalu dia bisa mencapai final Kings Cup dan itu menjadi tamparan motivasi untuk berlatih lebih keras lagi. Tapi ini bagus melihat persaingan seperti ini, jadi saya tahu kekurangan saya dimana.
Di pertandingan tadi saya tidak mau kalah mental, semua punya peluang yang sama.
Satu kemenangan lagi untuk menjadi juara, apa yang mau disampaikan Alwi?
Ayo tunjukkan fighting spirit, berjuang untuk Merah-Putih. Semoga kita bisa membawa pulang piala Asia Mixed Team.
WS: Putri Kusuma Wardani vs Xu Wen Jing 12-21, 13-21
Apa kendala yang terjadi di lapangan?
Kendala hari ini kalau dibilang tegang pasti tegang tapi tadi saya pelan-pelan mengurangi ketegangan itu apalagi tim juga sudah bermain cukup baik sebelumnya. Selain itu, lawan juga bermain sangat baik, sangat menguasai. Saya tidak bisa keluar dari ritme dan pola main dia, akhirnya banyak mati-mati sendiri di rally. Saya akui hari ini permainan saya sangat under perform.
Saya meminta maaf untuk tim karena tidak berhasil menyumbang poin. Dan semoga di pertandingan selanjutnya, bisa memenangkan laga dan menjadi juara.
MD: Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin vs Chen Xu Jun/Huang Di 21-15, 21-9
Bagaimana perasaan kalian menjadi penentu sejarah pertama kali Indonesia juara Badminton Asia Mixed Team Championships?
Muhammad Shohibul Fikri: Pertama bersyukur dulu Indonesia bisa juara. Posisi tadi tim sedang unggul 2-1, membuat kami bisa lepas lagi mainnya, lebih semangat dan lebih percaya diri lagi. Sebaliknya lawan seperti ada tekanan walaupun ada di rumah sendiri.
Kalau dari pola permainan, apa yang kalian terapkan?
Daniel Marthin: Kami fokus ke permainan kami. Kami tidak memikirkan mereka didukung penonton yang banyak dan sebagainya. Kami nonton pertandingan mereka semalam jadi sudah siap mengantisipasi kelebihan mereka.
Bisa sangat tenang tampil di laga final dan penentuan, apakah pengalaman kalian bermain di ajang beregu sebelumnya membawa pengaruh positif tersebut?
Daniel Marthin: Tekanan pasti ada tapi karena kami ingin juara jadi bagaimana tadi mengatasi tekanan itu.
Muhammad Shohibul Fikri: Pengalaman sebelumnya membuat kami sudah tahu bagaimana atmosfernya, bagaimana tekanannya bermain di final.
Apa arti gelar ini untuk kalian?
Daniel Marthin: Ini menjadi motivasi untuk kami untuk meraih gelar-gelar berikutnya. Terutama gelar individu yang belum pernah kami rasakan selama berpasangan. Kami ingin lebih baik lagi. (*)