Badminton Asia Mixed Team Championships 2025: Indonesia Kalahkan Malaysia, Jadi Juara Grup B

Qingdao, 13 Februari 2025

Indonesia 3-2 Malaysia

XD: Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie 17-21, 21-13, 21-18

Bagaimana pertandingan hari ini?, Kalian sukses melakukan revans.

Dejan Ferdinansyah: Alhamdulillah hari ini bisa menyumbang poin dan bermain dengan baik. Dari awal mereka sudah tahu akan bermain seperti apa sementara kami masih meraba-raba pola permainan, touch nya belum dapat. Mereka terus menekan tapi di akhir-akhir gim pertama kami mencoba mengubah pola dengan banyak mengangkat bola.

Ternyata ini cukup berhasil mendapat beberapa poin dan kami teruskan di gim kedua dan ketiga.

Siti Fadia Silva Ramadhanti: Senang bisa dipercaya dan berhasil menyumbang poin untuk Indonesia.

Di gim kedua dan ketiga kami lebih berani untuk bertahan, merapatkan pertahanan kami sebelum balik menyerang. Karena bolanya lambat jadi kami tidak boleh terburu-buru.

Setelah unggul jauh di gim ketiga, lawan berhasil menyamakan kedudukan dan Dejan sempat kartu kuning. Apa yang kalian lakukan untuk keluar dari tekanan?

Dejan Ferdinansyah: Kami cukup kaget dengan perubahan pola lawan setelah interval gim ketiga. Tapi kami lebih meyakinkan dan lebih mengingatkan satu sama lain bahwa kami bisa untuk menang. Akhirnya bermain lebih rapi dan tidak banyak melakukan kesalahan sendiri. Pas dapat poin di 17-16, kepercayaan diri kami naik lagi.

Kartu kuning yang harus saya terima tapi itu tidak disengaja. Murni refleks.

Siti Fadia Silva Ramadhanti: Itu poin kritis dan jatuhnya di tempat yang sama tiga kali jadi memang kami refleks untuk selebrasi padahal mungkin memang bolanya out tipis di pertahanan lawan.

WS: Komang Ayu Cahya Dewi vs Karupathevan Letshanaa 21-12, 21-19

Bagaimana pertandingan hari ini?

Di gim pertama permainan saya lumayan baik sementara lawan banyak melakukan kesalahan sendiri. Di gim kedua, setelah unggul jauh, tempo saya malah agak melambat, banyak error. Selain itu, lawan sudah mulai menemukan feeling permainannya dan saya tetap kendur jadi terkejar.

Di poin 18-19, saya lebih nekat dan berani menurunkan bola untuk mendapat serangan. Astungkara berhasil.

Apa yang masih harus dievaluasi kalah kembali dipercaya turun?
Saya pasti mau dan siap kalau diturunkan lagi tapi semua tergantung kebutuhan tim.

Dari segi permainan hari ini cukup bagus tapi evaluasinya adalah saya harus terus menjaga fokus dan tempo pertandingannya.

MS: Yohanes Saut Marcellyno vs Leong Jun Hao 21-11, 20-22, 12-21

Apa tanggapan Saut tentang hasil pertandingan hari ini?
Saya merasa kecewa karena tidak bisa menyumbang poin untuk Indonesia padahal tadi tinggal satu angka lagi menang. Saat match point ada satu situasi yang harusnya bola keluar tapi saya ambil, itu cukup membuat fokus saya buyar. Selanjutnya malah tidak yakin terus dan berlanjut ke gim ketiga.

Di luar hasil, bagaimana Saut menilai penampilan Saut hari ini?
Dari performa, saya sudah menampilkan yang terbaik. Di atas kertas memang dia unggul tapi dari awal saya coba meyakini diri saya untuk berani berjuang, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Tadi fokusnya bagaimana mengambil poin demi poin.

Senior saya, a Ginting, Koh Jonatan, selalu mengingatkan di lapangan itu semua sama, semua punya peluang menang yang sama, tidak peduli berapa peringkatnya.

WD: Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari vs Go Pei Kee/Teoh Mei Xing 18-21, 21-7, 21-17

Bagaimana perasaan kalian membawa Indonesia menang atas Malaysia?

Rachel Allessya Rose: Senang Puji Tuhan bisa menyumbang poin kemenangan untuk Indonesia. Senang juga karena bisa lepas dari ketegangan, jujur kami tegang di pertandingan ini karena kami punya pengalaman kurang baik di posisi seperti ini, kami sering kalah jadi hari ini menang kami sangat bersyukur.

Apa yang terjadi di gim pertama? Dan apa yang diubah di gim kedua dan ketiga?

Meilysa Trias Puspitasari: Di gim pertama kami meladeni permainan drive-drive mereka, itu membuat kami terus tertekan. Di gim kedua dan ketiga, kami mengubah pola dengan bermain kuat-kuatan dan tahan-tahanan.

Rachel Allessya Rose: Kami sudah mempelajari permainan mereka, kami kurang lebih sudah tahu bagaimana untuk mendapatkan poin. Jadi di gim kedua dan ketiga kami terus menjauh-jauhkan bola dari jangkauan lawan.

MD: Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin vs Man Wei Chong/Kai Wun Tee 27-25, 17-21, 21-23

Bagaimana jalannya pertandingan melawan Man/Tee pertama kali?

Muhammad Shohibul Fikri: Tetap mengucap syukur alhamdulillah, kami sudah bermain dengan cukup baik, sudah all out. Memang cukup ketat jalannya pertandingan dari awal sampai akhir. Fokusnya harus kencang terus tapi sayang di poin-poin akhir gim ketiga kami terburu-buru dan malah banyak melakukan kesalahan.

Tapi secara pola permainan, apakah kalian menganggap polanya sudah benar melawan mereka?

Daniel Marthin: Sebenarnya sudah enak dari pola permainan, sudah masuk, kami juga sudah unggul jauh tapi saya banyak mati sendiri. Terbawa nafsu dan ingin buru-buru selesai.

Pelajaran apa yang bisa diambil dari pertandingan tadi untuk ke perempatfinal?

Muhammad Shohibul Fikri: Masalahnya masih sama seperti pertandingan pertama, kami masih sering terburu-buru. Ini menjadi pelajaran penting, tidak boleh terjadi lagi di babak selanjutnya. Ketika sudah poin kritis kami harus lebih menikmati permainan, satu demi satu poin. (*)

Leave a Reply