Hong Kong Open 2024: Leo/Bagas vs Sabar/Reza di Semifinal, Fikri/Daniel Ditahan Kang/Seo
Kowloon, 13 September 2024
Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana vs Kim Gi Jung/Kim Sa Rang (Korea) 21-13, 21-9
Leo Rolly Carnando:
Poinnya terlihat jauh tapi secara pertandingan hari ini tidak mudah, lawan adalah pemain senior yang sangat berpengalaman. Kami fokus satu poin demi satu poin, tidak terlena dan tidak mau jumawa.
Siapapun yang menyerang duluan pasti kemungkinan besar mendapatkan poin, itu tadi yang kami terapkan. Bagaimana untuk terus mendapatkan kesempatan menyerang.
Bagas Maulana:
Kami mewaspadai kematangan mereka, dari cara bermain dan pukulan-pukulannya yang terarah. Kami juga yakin dengan pola kami.
Semoga Sabar/Reza bisa menang agar ganda putra Indonesia bisa mengirimkan wakil di final nanti.
Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani vs Man Wei Chong/Kai Wun Tee (7/Malaysia) 21-18, 21-15
Sabar Karyaman Gutama:
Puji syukur bisa sampai ke semifinal, kami senang dengan performa kami di Hong Kong Open ini.
Belajar dari pertemuan sebelumnya di Indonesia Open, kami kalah sabar, kalah tenang dengan mereka. Jadi hari ini kami lebih fokus, tidak mau memberikan kesempatan mereka untuk berkembang. Alhamdulillah bisa berjalan dengan lancar.
Besok lawan Leo/Bagas besok pasti akan ramai. Kami sudah sama-sama tahu apalagi sebagai pasangan sudah pernah bertemu. Performa mereka sedang menanjak tapi kami tidak mau gentar, kami akan mencoba yang terbaik.
Moh Reza Pahlevi Isfahani:
Kami senang bisa konsisten dengan pola permainan kami, senang juga bisa mempertahankan kondisi sampai hari ini.
Kami berdua sudah menikah jadi tanggung jawabnya dobel sebagai pencari nafkah dan itu bikin lebih termotivasi. Dan alhamdulillah ada jalan rezeki dari yang di atas sampai sekarang.
Iya, tadi kami didampingi bang (Mohammad) Ahsan. Beliau menawarkan diri dan kami dengan senang banget menerimanya. Kapan lagi bisa di-coaching beliau. Sangat beruntung.
Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin vs Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae (3/Korea) 18-21, 17-21
Muhammad Shohibul Fikri:
Momentumnya memang selalu setelah interval terutama di gim kedua. Terutama saya banyak melakukan kesalahan, cukup mengecewakan.
Di lain sisi, Kang/Seo setelah interval bisa kembali in dengan permainannya.
Dibandingkan saat di Jepang, tadi tidak bisa dikatakan lebih baik. Saat Japan Open kami mampu ajak mereka rubber game. Tadi sebetulnya momentumnya ada tapi kami tidak berhasil memanfaatkan.
Daniel Marthin:
Setelah interval permainan depan dipegang mereka, kami banyak melakukan mati sendiri. Kami dikunci di angka 11 seaat unggul 11-9 lalu mereka mengambil enam poin, sesuatu hal yang tidak boleh terulang lagi. Kami harus belajar mengantisipasi hal-hal seperti itu.
Tiga turnamen ini tidak cukup bagus tapi tidak cukup jelek juga. Kami ingin melangkah lebih jauh lagi, semoga di China Open bisa dapat hasil yang lebih baik. (*)