BNI Badminton Asia Junior Championships 2024: Panitia Penyelenggara: Kami Berduka Cita Sangat Dalam

Yogyakarta, Senin, 1 Juli 2024

Panitia penyelenggaraan turnamen BNI Badminton Asia Junior Championships 2024 mengucapkan belasungkawa atas berpulangnya pebulutangkis China, Zhang Zhi Jie.

Pemain kelahiran 30 Januari 2007 itu tiba-tiba kolaps dalam pertandingan melawan Kazuma Kawano dari Jepang di pertandingan terakhir penyisihan grup ajang BNI Asia Junior Championhsips 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (30/6).

Atas berpulangnya Zhang Zhi Jie, Presiden Badminton Asia, Kim Jong Soo mengungkapkan rasa duka citanya mendalam. Bulutangkis Asia ini memberikan apresiasi kepada panitia penyelenggara dan PBSI yang telah melakukan tindakan tanggap darurat kepada korban dengan maksimal seusai standar operasional prosudur (SOP).

“Kami turut berdukacita kepada Asosiasi Bulutangkis China (CBA) dan keluarga Zhang Zhi Jie. Doa kami menyertai semoga keluarga Zhang Zhi Jie dberikan ketabahan dalam melewati masa sulit ini,” kata Kim Jong Soo dalam konferensi pers di Kantor KONI DIY, Komplek GOR Amongrogo, Yogyakarta, Senin (1/7).

“Terima kasih juga kami berikan kepada induk organisasi bulutangkis Indonesia (PBSI) dan panitia penyelenggara BNI Badminton Asia Junior Championships 2024 atas tindakan cepat,” ungkap Kim Jong Soo.

Panitia penyelenggara turnamen BNI Badminton Asia Junior Championships 2024 juga sudah seusai melakukan prosedur standar operasional keselamatan kepada Zhang Zhi Jie. Perwakilan panitia Badminton Asia Junior Championships 2024, Broto Happy Wondomisnowo mengungkapkan bahwa pihaknya sudah bekerja seusai standar operasional prosudur dengan memberikan pertolongan pertama kepada Zhang Zhi Jie mulai dari perawatan di lapangan sampai ke rumah sakit.

Dalam pemilihan rumah sakit yang dipilih yakni Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr. S Harjolukito juga sudah seusai dengan rekomendasi Badminton Asia. Hal tersebut terkait jarak dan fasilitas yang tersedia serta sudah dicantumkan dalam prospectus dan disetujui oleh referee.

“Tidak ada prosedur yang dilanggar terkait insiden tadi malam. Tim tim medis dan dokter turnamen segera masuk untuk memberikan pertolongan pertama setelah call dari referee. Ini merupakan aturan sesuai SOP dan guidelines yang berlaku di setiap turnamen bulutangkis internasional dari BWF dan Badminton Asia.,” ujar Broto.

“Tim medis masuk arena untuk melakukan pemeriksaan survey awal dan pertolongan awal sesuai prosedur. Setelah diberikan pertolongan pertama, dokter turnamen memutuskan untuk melarikan Zhang ke rumah sakit rujukan yaitu Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr. S Harjolukito yang berjarak 4,7 km dengan durasi 10 menit. Hanya memerlukan waktu 1 menit 20 detik pada saat dokter pertama kali masuk lapangan hingga memutuskan untuk segera dibawa ke ambulans,” ujar Broto.

Dokter Imam Muslim, Sp.JP, Waka RSPAU Dr S. Hardjolukito menyatakan bahwa korban mengalami penurunan kesadaran dengan pernapasan tidak adekuat dan langsung dibawa ke RSPAU Dr S. Hardjolukito. Sesampai di UGD RSPAU Dr S. Hardjolukito, korban dilakukan assesment dan ditemukan tidak ada nadi dan tidak ada napas spontan sehingga dilakukan prosedur pertolongan medis Pijat Jantung Luar.

“Prosedur Pijat Jantung Luar disertai alat bantu napas dilakukan selama 3 jam, korban tidak menunjukkan respon sirkulasi spontan dan mulai timbul tanda kematian sekunder. Tim medis telah menyatakan korban meninggal dunia pada pukul 20.50 WIB kepada pihak official team China,” ungkap Imam.

Adanya permintaan dari official team China agar korban ditransfer ke RSUP Dr Sardjito untuk kemungkinan dilakukan tatalaksana lebih lanjut.

Dr. dr. Nahar Taufiq, Sp.JP (K) , Tim Medis RSUP Dr. Sardjito mengungkapkan korban tiba di UGD RSUP Dr Sardjito dalam kondisi tidak ada napas, tidak ada nadi disertai dengan tanda kematian sekunder. Di UGD RSUP Dr Sardjito, korban tetap dilakukan tindakan resusitasi jantung paru selama 1,5 jam.

Akan tetapi tetap tidak ada respon sirkulasi spontan, sehingga tidak dilakukan tatalaksana penanganan lebih lanjut. Setelah dilakukan penjelasan kepada official team China maka tindakan Pijat Jantung Luar dihentikan pada pukul 23.20 WIB.

“Dengan demikian, kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban baik di RSPAU Dr S. Hardjolukito maupun RSUP Dr Sardjito menunjukkan hasil yang sama yaitu korban mengalami henti jantung mendadak,” ujar Nahar.

Saat ini jenazah masih berada di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito. Menunggu orangtuanya datang dari China. Proses pengembalian jenazah ke negara asal akan ditanggung penuh panitia dan dikawal hingga selesai.

Terakhir baik panpel maupun PBSI meminta kepada seluruh para badminton lovers atau insan bulutangkis di mana pun berada untuk tidak menyebarluaskan foto atau video yang memperlihatkan keadaan luka atau tidak pantas untuk menghormati perasaan keluarga dan tim China yang tengah berduka. Kita sama-sama saling menghormati dan berempati.

PBSI juga berharap aturan guidelines tentang tim medis yang tidak bisa serta masuk ke lapangan sebelum ada call dari referee bisa dikaji ulang. “Kami akan membawa kasus ini ke BWF demi kebaikan dan keselamatan atlet di masa depan,” pungkas Broto. (*)

Leave a Reply