Piala Thomas & Uber 2024: Dramatis, Tim Uber Sukses Ke Laga Puncak
Chengdu, 4 Mei 2024
Indonesia 3-2 Korea
WS1: Gregoria Mariska Tunjung vsĀ Sim Yu Jin 21-15, 21-13
WD1: Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs Baek Ha Na/Lee So Hee 6-21, 18-21
WS2: Ester Nurumi Tri Wardoyo vs Kim Ga Ram 20-22, 21-16, 21-12
WD2: Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto vs Jeong Na Eun/Kong Hee Yong 15-21, 14-21
WS3: Komang Ayu Cahya Dewi vs Kim Min Sun 17-21, 21-16, 21-19
Gregoria Mariska Tunjung:
Hari ini saya menyiapkan keberanian saya karena line up yang turun dari Korea di luar prediksi karena An Se Young tidak turun. Tadi lebih coba rileks, terakhir kali saya memang kalah dari Sim Yu Jin tapi saya melihat kesempatan untuk membuka angka. Hanya saya mengontrol emoasi, tidak mau terlalu menggebu-gebu.
Akhirnya saya bisa bermain lebih nyaman daripada dia.
Kesempatan ke final ada dan saya yakin tim ini akan berusaha yang terbaik juga. Setelah ini saya akan mendukung penuh mereka.
Kemarin saat Ester menang, saya menangis senang dan terharu. Saya sudah ikut Piala Uber 4 kali dan akhirnya tahun ini bisa menembus babak semifinal. Saya rasa di beberapa tahun belakangan ini, kami selalu ada di posisi yang dipandang sebelah mata.
Selain itu, penutup kemenangan kemarin adalah sektor saya, tunggal putri. Saya tidak menyangka bisa menang 3-0 dari Thailand. Salut untuk perjuangan kak Apri, Fadia dan Ester. Saya bangga ada di dalam tim Uber tahun ini.
Apriyani Rahayu:
Kami tetap bersyukur karena sebelum pertandingan selanjutnya khususnya Olimpiade nanti kami bisa bertemu Lee/Baek lagi. Tidak jauh berbeda secara pola permainan tapi hari ini, saya memang harus meningkatkan lagi konsistensi pukulan, pikiran dan mentalnya. Melawan mereka harus telaten.
Selain itu, saya akui kondisi fisik saya belum kembali 100% dan itu terasa sekali tadi.
Sekiranya Ester, Ribka/Fadia atau Komang bisa memenangkan pertandingan nanti.
Siti Fadia Silva Ramadhanti:
Tidak mudah, dari kak Apri cedera terus sekarang kembali lagi. Terutama dari fisiknya memang cukup terkuras. Tapi saya berterimakasih karena kak Apri mau terus mencoba.
Ester Nurumi Tri Wardoyo:
Bersyukur Puji Tuhan bisa diberikan kemenangan dan membuat Indonesia kembali unggul.
Di gim pertama saya sudah sempat memimpin tapi malah terkejar dan lepas. Dari situ saya belajar untuk tidak kehilangan fokus dan lengah jadi lawan percaya dirinya naik.
Di gim kedua saya mengembalikan fokus untuk membatasi serangan dia dengan banyak membuatnya lari. Dan strategi itu berhasil.
Setelah pertandingan panjang kemarin, pastinya fisik saya lumayan terkuras. Tapi karena sudah dipercaya, saya harus melakukan dan berjuang yang terbaik. Dalam tim ada tim fisioterapi dan massage yang siap membantu mempercepat recovery saya.
Ribka Sugiarto:
Kami banyak mati sendiri hari ini, banyak melakukan kesalahan padahal secara pola permainan kami sudha tahu mau bermain seperti apa melawan mereka.
Kami juga tidak bisa memperlambat tempo karena kondisi shuttlecock yang kencang. Kami coba mengimbangi permainan cepat mereka tapi kami kesulitan.
Lanny Tria Mayasari:
Mereka bisa bermain lebih rapat yang membuat apa yang kami persiapkan jadi tidak jalan rancangan strateginya.
Semoga Komang bisa menang di pertandingan terakhir.
Komang Ayu Cahya Dewi:
Jujur tadi di bawah tekanan saat masuk lapangan, pressurenya sangat tinggi karena ini penentuan. Dan rasa ingin membuktikan kami besar jadi rasa tegangnya juga besar.
Di gim pertama saya benar-benar terbawa suasana dan pola permainan lawan. Setelah itu pelatih bilang untuk fokus ke permainan saya di lapangan, jangan terpengaruh situasi yang ada (laga penentuan).
Saya sangat bangga bisa masuk ke final bersama tim ini. Bertahun-tahun kita menunggu bahkan untuk sekedar masuk semifinal, sekarang dikasih kesempatan untuk masuk final.
Saya emosional banget, terharu dan sekali saya bangga sama semua yang ada di tim.
Besok di final melawan China, kita istilahnya kan underdog, jadi besok kita harus nothing to lose dan do best saja. Semoga Tuhan mengizinkan kita juara.
Ricky Soebagdja – Manajer Tim:
Rasa syukur yang luar biasa, apresiasi setinggi-tingginya atas perjuangan para atlet yang benar-benar mengeluarkan segala kemampuan. Walaupun ada ketegangan tapi mereka bisa mengatasi.
Ini modal untuk semua bahwa secara kemampuan mereka ada dan bisa. Secara keseluruhan penampilan tadi tidak mudah, di mana poin yang harus ambil.
Terima kasih para pemain, pelatih dan tim pendukung. Kekompakan dan kesolidan yang sangat terasa, saling dukung tidak pernah putus.
Untuk masuk semifinal tidak mudah lalu berhasil melewatinya. Lawan Korea, sebelumnya kami diskusi tentang susunan pemain ternyata andalan mereka An Se Young tidak turun. Ini harus dimanfaatkan oleh Gregoria, tidak boleh lepas. Dari situ ada harapan walau memang ganda-gandanya juga kuat dan ternyata tunggal-tunggal kita bisa menanggung beban dan menyelesaikan dengan baik.
Ini bukti kalau mereka bisa setelah selama ini dipandang pesimis.
Besok melawan China, tidak ada yang tidak mungkin. Tapi yang terpenting saya mau melihat daya juang tim Uber kembali, yang sudah diperlihatkan sejauh ini. (*)