Piala Thomas & Uber 2024: Balas Dendam Atas India, Tim Thomas Indonesia Juara Grup

Chengdu, 1 Mei 2024

Indonesia 4-1 India
MS1: Anthony Sinisuka Ginting vs Prannoy H.S. 21-13, 12-21, 12-21
MD1: Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri vs Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty 24-22, 22-24, 21-19
MS2: Jonatan Christie vs Lakshya Sen 21-18, 16-21, 21-17
MD2: Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin vs Dhruv Kapila/Sai Pratheek K 22-20, 21-13
MS3: Chico Aura Dwi Wardoyo vs Kidambi Srikanth 19-21, 24-22, 21-14

Anthony Sinisuka Ginting:
Gim pertama saya berhasil membawa lawan ke pola permainan saya tetapi di gim kedua dia sudah mempelajari strategi dan akhirnya sebaliknya saya masuk ke apa yang dia mau. Dari situ saya kurang bisa mengantisipasi perubahan-perubahan itu.

Saya coba mencari cara agar bisa keluar dari tekanan tapi lebih banyak melakukan kesalahan sendiri. Di gim ketiga sempat unggul tapi ketika lawan bisa bermain lebih tenang, saya kurang sabar dan kurang cermat dalam penggunaan pola dan feeling. Itu juga membuat akhirnya lawan semakin percaya diri.

Muhammad Shohibul Fikri:
Pertama alhamdulillah bisa menang, bisa menyumbang angka pertama untuk Indonesia. Pertandingan berjalan sengit dari awal sampai akhir. Di gim kedua kami kehilangan fokus, tegangnya keluar lagi karena sudah unggul jauh tapi bisa terkejar.

Di luar itu mereka tampil nothing to lose saat tertinggal itu dan Satwik juga servisnya menyulitkan sekali. Tapi pelatih bilang sudah jangan dipikirkan apa yang terjadi di gim kedua, ambil lagi di gim ketiga.

Kami ingin menang, teman-teman di belakang juga sudah mendukung maksimal, jadi kami bagaimana carany harus menang.

Bagas Maulana:
Di gim ketiga hampir terjadi hal serupa dan itu ada perasaan trauma juga untuk kami tapi beruntung di poin-poin kritis itu kami bisa mengambil satu kesempatan. Kuncinya adalah komunikasi dengan partner. Saling mengingatkan dan menyemangati.

Kami pun menyesal dengan apa yang terjadi di gim kedua. Sayang banget, harusnya kami bisa menang dua gim langsung.

Jonatan Christie:
Pastinya selalu tidak mudah untuk melawan Sen, dari beberapa pertemuan terakhir walau menang tapi selalu bermain tiga gim.

Apalagi tadi sempat keringat dingin melihat pertandingan Bagas/Fikri, harusnya bisa menang straight game tapi harus rubber, sempat tegang juga karena bila tertinggal 0-2 akan sangat berpengaruh. Tapi Puji Tuhan menang dan saya bisa memulai dengan cukup tenang.

Di gim ketiga saya coba lebih berjuang karena ingin bawa Indonesia juara grup atau sekurang-kurangnya dapat poin dulu. Menjadi juara grup cukup berpengaruh untuk perjalanan kami di tim Thomas, dari undian akan terhindar dari unggulan satu atau dua walaupun semua lawan saya tahu akan berat.

Sebenarnya bukan ke balas dendamnya ya (lawan India), tapi kami mau tunjukkan kami bisa.

Leo Rolly Carnando:
Tadi di gim pertama cukup ketat tapi kami coba pelan-pelan mempelajari pola mereka, tidak boleh juga terbawa tempo permainan lawan.

Kami selalu siap memberikan yang terbaik untuk Indonesia kapanpun kami dipercaya untuk diturunkan.

Dua pertandingan kami di Piala Thomas ini cukup baik tapi kami belum akan puas.

Daniel Marthin:
Pasangan “dadakan” India ini bagus di servis dan pengembalian servisnya. Di akhir-akhir gim pertama kami coba lebih fokus dan mengantisipasi kelebihan mereka itu. Di gim kedua kami sudah lebih nyaman mengontrol permainan.

Walau tidak berada di dalam tim saat kalah dari India dua tahun lalu, tapi kami juga ada keinginan untuk menang apalagi tadi kesempatan menjadi penentu. Bersyukur kami bisa menjalankan tugas dengan baik.

Chico Aura Dwi Wardoyo:
Srikanth bermain baik di gim pertama dan kedua, saya cukup kesulitan meladeni bola-bola dia. Agak kaget dengan pukulan-pukulannya karena ini pertama kali kami bertemu.

Di gim pertama saat sudah unggul saya malah bermain kurang tenang, akhirnya lawan bisa membalikkan keadaan.

Pastinya saya tetap mau menang, menyumbang poin untuk tim jadi tadi tetap tampil ngotot.

Setelah ini saya akan mempersiapkan diri lagi untuk pertandingan berikutnya. (*)

Leave a Reply