Piala Thomas & Uber 2024: Indonesia Incar Posisi Juara Grup
Chengdu, 30 April 2024
Ricky Soebagdja (Manajer Tim):
Kemenangan tim Thomas dan Uber kemarin memastikan kita lolos ke perempatfinal. Titik aman pertama.
Tapi untuk tim Thomas, kita kehilangan satu angka dari Thailand yaitu Fajar/Rian. Ini suatu yang di luar dugaan dan pastinya catatan evaluasi dengan tim pelatih untuk mereka mengingat calon lawan terakhir di grup adalah India yang memiliki kekuatan lebih merata.
Tim Uber melawan Uganda menjalankannya dengan baik. Sesuai pesan yang ditanamkan bahwa harus tetap waspada, tidak boleh lengah. Selanjutnya tinggal mempersiapkan diri melawan Jepang.
Pastinya kami akan tetap berjuang untuk posisi juara grup terutama di tim Thomas. Dengan kekuatan maksimal untuk bisa mencapai itu.
Tapi hari ini akan kita rapatkan, diskusi dengan para pelatih, bagaimana kesiapan terakhir para pemain termasuk strategi untuk besok.
Herli Djaenudin (pelatih tunggal putri):
Secara keseluruhan keempat tunggal putri siap untuk tampil melawan Jepang. Semua punya keinginan yang kuat untuk membuktikan.
Semoga sesuai dengan apa yang kita rencanakan.
Saya berharap mereka bisa bermain maksimal besok, karena seperti kita tahu hanya Gregoria saja pemain yang punya banyak pengalaman di Piala Uber. Sisanya adalah pemain-pemain muda.
Saya hanya bilang ke mereka, tampilkan yang terbaik dan semangat di lapangan harus diperlihatkan. Urusan kalah atau menang itu nanti.
Tentunya saya akan menurunkan tim terbaik sesuai dengan yang kita punya.
Pemain-pemain Jepang terkenal dengan keuletannya dan konsisten. Jadi kita harus siap dengan permainan rally panjang dan fokus yang prima.
Irwansyah (pelatih tunggal putra):
Persiapan kami di tunggal putra menjelang lawan India sudah bagus. Siapa saja yang diturunkan sudah siap dan pastinya kami akan menurunkan kekuatan terbaik.
Saya menyiapkan para pemain untuk siap untuk melawan siapa saja. Jadi siappun yang diturunkan di sana, mau Prannoy, Lakshya Sen, Srikanth atau siapapun lainnya, yang terpenting kaminya siap.
Besok menurut saya akan menjadi laga-laga yang ketat dan menarik.
Di latihan hari ini, saya memantapkan lagi cara bermain dengan karakter shuttlecock yang agak berbeda di sini, karena untuk permainan lawan, kurang lebih sudah ada gambaran.
Eng Hian (pelatih ganda putri):
Memang ini keputusan yang harus diambil. Memasangkan Fadia dengan Lanny dan tidak memecah Rachel/Trias.
Alasannya untuk Apri proses pemulihan dan penguatan cederanya terus membaik, saya melihat ada kemajuan di saat latihan tetapi saya juga merasa resiko terlalu besar untuk dia bila harus langsung menghadapi laga ketat melawan Jepang.
Sementara untuk Ribka, kondisinya belum 100%, sempat terserang flu sejak beberapa hari terakhir. Semalam kami sudah membawa dia ke rumah sakit dan hari ini kondisinya sudah berangsur pulih.
Saya berharap saat perempatfinal nanti, Ribka sudah siap kembali diturunkan. (*)