Piala Thomas & Uber 2024: Tim Thomas Petik Kemenangan Sempurna

Chengdu, 27 April 2024

Indonesia vs Inggris 5-0
MS1: Anthony Sinisuka Ginting vs Harry Huang 21-8, 21-15
MD1: Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs Ben Lane/Sean Vendy 21-18, 21-12
MS2: Jonatan Christie vs Nadeem Dalvi 21-16, 21-12
MD2: Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri vs Callum Hemming/Ethan Van Leeuwen 16-21, 21-14, 21-13
MS3: Alwi Farhan vs Cholan Kayan 21-15, 21-12

Anthony Sinisuka Ginting:
Pertama pasti mengucap syukur bisa bermain dengan baik dan tanpa cedera. Hari ini cukup senang dengan performa dan cara saya mengatasi situasi dan kondisi yang ada.

Selain itu, aspek yang menjadi kunci tadi adalah cara bermain saya dengan mencari strategi yang tepat dari perubahan-perubahan pola lawan.

Seacara persiapan di lapangan tidak ada yang berbeda dengan pertandingan lain tapi yang cukup berbeda adalah di luar lapangannya. Kalau biasanya menyiapkan segala sesuatu lebih sendiri, sekarang dari latihan sampai makan kami bersama-sama dengan tim. Lebih ke kebersamaan yang lebih terasa.

Fajar Alfian:
Kemenangan ketiga kami dari Ben/Sean tapi bukan berarti bisa diraih dengan makin mudah. Mungkin kami sudah menemukan pola permainan yang tepat dan hari ini kami tidak terpancing dengan permainan mereka.

Kami merasa kagok dengan shuttlecock tapi mereka lebih kagok lagi, terlihat sekali terutama Sean sangat kesulitan mengontrol bola.

Di tahun ini kami memang menjadi yang paling dewasa jadi kami harus menjadi contoh untuk teman-teman lainnya.

Selamat ulang tahun untuk pelatih kami, koh Aryono, semoga di usia ini selalu sehat, panjang umur dan bisa terus berkomitmen dan berkontribusi untuk ganda putra, PBSI dan bulutangkis Indonesia.

Muhammad Rian Ardianto:
Di gim pertama lawan sempat mengejar keunggulan kami karena mereka mengubah pola denagn tidak banyak mengangkat bola dan akhirnya memancing kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Jadi di akhir-akhir gim pertama kami tidak mau terlalu terburu-buru untuk mendapatkan poin, kami coba mengolahnya dulu.

Kami tidak mau terlalu terbebani karena menjadi tulang punggung ganda putra di Piala Thomas kali ini. Kami mau fokus untuk permainan kami, memberikan yang terbaik setiap dipercaya untuk diturunkan.

Jonatan Christie:
Hari ini memang balik lagi setiap pertandingan pertama tidak akan mudah. Penyesuaian pasti ada.

Catatan saya juga ada di strategi karena setiap karakter shuttlecock itu permainan harus berbeda, strategi harus berbeda, menyikapi cara bepikirnya juga berbeda.

Jadi di gim pertama saya coba untuk bermain seperti permainan saya tapi mungkin kurang sedikit cocok, akhirnya saya mengubah pola di gim kedua dan itu cukup berhasil.

Berbicara lawan hari ini, saya sudah mencoba mencari video pertandingan dia tapi tidak banyak ketemu jadi cara bermain dia, kelebihan dia samar sekali. Cukup terkejut dengan permainannya yang cepat dan serangannya lumayan bagus.

Muhammad Shohibul Fikri:
Gim pertama kami terlambat panas, shuttlecock juga kami merasa agak berbeda dengan apa yang kami coba di latihan. Tadi cukup sulit dikontrol.

Kami apresiasi untuk pasangan Inggris yang bermain sangat baik terutama di gim pertama. Mereka cepat sekali dalam rotasi, lebih cepat dan lebih rapat.

Di gim kedua dan ketiga kami juga tidak mau kalah, bagaimana pun kami harus cari cara dan jalan untuk mengakalinya.

Kami selalu menjadikan semua yang dibilang orang-orang sebagai motivasi, kami tidak mau terbebani dan fokus memberikan yang maksimal untuk tim.

Bagas Maulana:
Kami perbaiki komunikasi dan menaikkan hawa pertandingan. Itu membantu kami untuk bermain lebih baik.

Alwi Farhan:
Pertama-tama mengucap syukur alhamdulillah. Saya sangat senang dan bangga bisa menyempurnakan kemenangan tim Thomas Indonesia hari ini.

Pastinya pengalaman yang berharga karena bisa turun dan dipercaya untuk tampil di tunggal ketiga.

Tadi di beberapa poin saat kejar-kejaran saya lihat kakak-kakak senior mendukung saya, itu jadi lebih memotivasi. Mereka adalah idola-idola saya dan akhirnya sekarang bisa satu tim, saya sangat beruntung.

Saya dan kakak-kakak senior sering sharing, bertukar pikiran. Saya merasa suasananya berbeda dengan saat bermain beregu di junior. Kesamaan visi dan misi benar-benar terasa bahkan sampai detil-detil kecil pun dipersiapkan.

Kakak-kakak juga selalu menarik saya untuk berpikir lebih dewasa. (*)

Leave a Reply