Kejuaraan Bulutangkis Beregu Asia (BATC) 2024: Tim Putra Raih Kemenangan Kedua
Selangor, 14 Februari 2024
Indonesia 5-0 Uni Emirat Arab
MS1: Chico Aura Dwi Wardoyo vs Somi Romdhani 21-11, 21-15
MD1: Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin vs Dev Ayyappan/Dhiren Ayyappan 21-11, 21-9
MS2: Alwi Farhan vs Bharath Latheesh 21-10, 21-9
MD2: Rahmat Hidayat/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan vs Imam Adi Kusuma Atmaja/Aakash Ravikumar 21-10, 21-12
MS3: Alvi Wijaya Chairullah vs Mohammed Munawar 20-22, 21-4, 21-8
Chico Aura Dwi Wardoyo:
Alhamdulillah bisa bermain baik dan menyumbangkan poin pertama untuk Indonesia. Di gim pertama saya bisa mengontrol permainan yang membuat lawan kurang enak bermain. Cuma di gim kedua lawan memang bermain lebih baik. Permainannya lebih hidup dan alot.
Dia itu adalah pemain seangkatan saya dari dulu. Karena dari dulu sudah sering bertemu, jadi dia juga sudah tahu bagaimana pola permainan saya. Bisa dibilang permainan lawan hari ini juga cukup baik.
Dalam pertandingan tadi saya coba untuk mematangkan pola permainan. Semua ini untuk menghadapi Korea besok. Saya harus fokus juga untuk menghadapi pertandingan besok yang menentukan.
Untuk melawan Korea besok, kalau diturunkan, insya Allah saya bisa bermain baik dan menyumbangkan angka. Tetapi rasanya setiap pertandingan bakal tidak mudah, apalagi menghadapi pemain Korea. Kita tahu Korea adalah negara kuat di bulutangkis dan pasti pemain-pemainnya juga bagus. Karena itu harus disiapkan kondisi fisik, teknik, mental, fokus, pemulihan, dan istirahatnya hari ini.
Leo Rolly Carnando:
Kami bertanding hari ini dengan menaikkan tempo permainan. Karena kami sadar besok akan bertemu Korea di pertandingan terakhir penyisihan grup yang pasti lebih berat. Jadi kami harus selalu fokus, menjaga kondisi. Kami juga harus terus memberi semangat untuk tim.
Melawan Korea besok, memang kami harus bermain lebih sabar. Seandainya lawan menerapkan pola permainan no lob, kami tentu harus siap capek saja. Tidak bisa hanya asal menyerang.
Daniel Marthin:
Untuk menghadapi Korea besok, malam ini kami akan menonton video rekaman pertandingan lawan. Cuma kami belum tahu apakah lawan yang kami hadapi itu pasangan asli atau dipecah.
Hanya yang perlu diantisipasi setiap melawan ganda Korea itu biasanya mereka memiliki pertahanan yang kuat. Mereka itu biasanya susah ditembus. Jadi kami harus lebih sabar saja dalam bermain.
Alwi Farhan:
Alhamdulillah bisa bermain baik dan tidak ada cedera. Saya bersyukur bisa menyumbangkan poin ketiga untuk Indonesia. Dalam laga tadi, permainan saya bisa jalan. Cuma lawan juga bermain cukup baik. Tadi beberapa kali juga tidak mudah untuk bisa mendapatkan angka.
Pertandingan tadi memang dari awal untuk memantapkan senjata dan pukulan-pukulan. Ini sesuai arahan pelatih sebagai bagian untuk menghadapi Korea besok kalau saya diturunkan lagi.
Seandainya besok saya diturunkan lawan Korea, saya akan memberikan yang terbaik dan 100 persen untuk mengerahkan seluruh kemampuan yang saya miliki untuk tim Indonesia.
Bicara tentang lawan besok, memang sudah ada gambaran seperti apa. Tetapi siapa yang bakal diturunkan, saya belum tahu. Karena dalam dua pertandingan sebelumnya, line up Korea selalu menurunkan pemain yang berbeda.
Jadi, siapa pun lawannya kami harus menyiapkan bagaimana strateginya besok di lapangan. Kami juga harus menyiapkan mental sebab besok itu pertandingan penentuan juara grup. Apalagi pemain Korea itu memiliki mental tanding di kejuaraan beregu itu sangat kuat berbeda dengan kejuaraan perseorangan.
Karena itu besok saya harus menyiapkan mental dan pikirannya. Hal itulah yang harus diwaspadai.
Rahmat Hidayat:
Pertandingan tadi berjalan lancar dan tidak ada tekanan yang serius dari lawan. Bersyukur bisa mempersembahkan kemenangan 4-0 Indonesia atas UEA.
Sebagai pasangan baru, kami berharap bisa lebih sering dikirim ke banyak turnamen. Dengan harapan poin ranking kami juga bisa lebih naik. Selain itu pengalaman bertanding dan kerjasama kami juga bakalan menjadi lebih baik lagi.
Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan:
Kami bersyukur diberi kepercayaan tampil di kejuaraan beregu. Seandainya nanti kembali dipanggil masuk ke kejuaraan beregu, ajang ini tentu sangat berguna karena bisa dipakai untuk latihan dan juga mengasah mental kami.
Selain itu, kejuaraan ini adalah ajang ketiga buat kami berdua setelah sebelumnya main di Thailand Masters dan Sri Lanka International Challenge. Meski baru sekali diturunkan di kejuaraan beregu ini, saya melihat dari segi permainan dan kekompakan di sini juga jauh lebih baik.
Alvi Wijaya Chairullah:
Bersyukur bisa membawa Indonesia menang 5-0. Tetapi terus terang saya tegang sekali. Karena ini untuk pertama kali saya tampil di kejuaraan beregu dan juga berlangsung di awal tahun.
Saya merasa canggung juga tampil pertama kali di kejuaraan ini. Terlihat di gim pertama saya kalah itu karena tegang. Saya juga banyak melakukan kesalahan sendiri.
Tetapi di gim kedua dan ketiga saya bisa fokus ke cara main diri sendiri dan berusaha menenangkan diri. Saya juga tidak banyak melakukan sendiri saja.
Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari tampil di kejuaraan beregu ini. Yaitu bagaimana caranya mengatasi ketegangan di lapangan yang berbeda saat tampil di kejuaraan individu. (*)