Kejuaraan Dunia 2023: Apri/Fadia Sumbang Medali Perak

Kopenhagen, 27 Agustus 2023

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (11) vs Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (1/China) 16-21, 12-21

Apriyani Rahayu:
Hari ini lawan sangat mempersiapkan pola permainan dengan baik. Mulai dari servis pertama sampai delapan pukulan, sangat fokus untuk bisa dapat poin. Kami seolah-olah dihabisi di bawah delapan pukulan. Nggak pernah lepas.

Terima kasih ke Fadia yang sudah bermain luar biasa hari ini. Lawan hari ini kuat banget. Kami harus belajar dari mereka. Tidak pernah capek dan terus bermain menekan. Itu yang harus dipelajari dari lawan, bagaimana fokus dan yakin dari awal.

Kami bersyukur, bangga dengan performa hari ini. Dapat medali perak di Kejuaraan Dunia. Ini semua buah dari kesabaran dan latihan yang kita lakukan.

Kita tidak mau akan terpuruk terus. Kami percaya pasti ada jalan untuk kembali ke performa terbaik lagi.

Ini sebuah proses yang sangat luar biasa. Sebelum Kejuaraan Dunia, performa kami sangat turun. Kami harus berjuang secara luar bisa pada diri masing-masing. Kami mau bangkit step by step dan akhirnya mendapat hasil luar biasa di Kejuaraan Duni ini. Terima kasih buat Fadia yang mampu mengantarkan saya dapat medali perak Kejuaraan Dunia.

Prestasi ini saya persembahkan kepada kakak-adik, keluarga, teman-teman tersayang, pelatih Koh Eng Hian, Kak Rionny, dan PBSI.

Bersyukur dapat medali perak. Sudah lama sektor ganda putri tidak mendapat medali. Prestasi ini membuat ganda putri pelatnas membuat sejarah. Senior-senior yang dulu sudah berjuang, juga saya ucapkan terima kasih.

Siti Fadia Silva Ramadhanti:
Alhamdulillah, kami bisa menyelesaikan pertandingan, meski hasilnya belum juara. Hasil ini merupakan pembelajaran bagi saya untuk ke depannya.

Tak menyangka dapat medali perak dari Kejuaraan Dunia. Ini merupakan hasil dan proses serta usaha dan kesabaran kita. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi.

Di sini banyak pendukung Indonesia yang terus mensupport kami. Mereka terus mendukung meski kami ketinggalan poin. Kami senang dan terima kasih buat pendujung Indonesia.

Kita akui, lawan dari hawanya sudah dapat dari awal. Ini pelajaran bagi saya. Mereka begitu fokus untuk mengalahkan kami. Prestasi ini juga saya persembahkan ke kakek yang meninggal dunia sebelum Jepang Open. Kakek sangat menunggu saya naik podium. Prestasi ini saya persembahkan untuk kakek di surga.

Eng Hian (Kepala Pelatih Ganda Putri):

Performa Apri/Fadia dalam setahun terakhir memang menurun. Kini di Kejuaraan Dunia 2023, kejuaraan yang begitu penting, mereka bisa kembali ke performa terbaik. Memang belum bisa juara, tetapi menjadi finalis Kejuaraan Dunia itu tetap pantas diapresiasi. Apa yang diraih Apri/Fadia di Kopenhagen tetaplah sebuah prestasi yang layak saya hargai.

Penampilan Apri/Fadia di final, saya sebut bukan anti klimaks. Tetapi mereka under pressure. Keduanya tak bisa lepas dari tekanan lawan. Tidak bisa mengembangkan pola permainan terbaik. Tampak dari pukulan pengembalian bola, beberapa kali banyak membuat kesalahan sendiri.

Lawan memang harus diakui begitu sarat pengalaman. Dari prestasi dan penampilan yang konsisten, mereka kini adalah ganda putri terbaik dunia. Harapan saya sebelum bertanding, Apri/Fadia bisa meredam kekuatan lawan. Tetapi tampil di final kejuaraan besar seperti Kejuaraan Dunia itu bebeda dan sangat berpengaruh terhadap penampilan Apri/Fadia.

Saya harapkan dari pertandingan final hari ini, mereka bisa memetik banyak pelajaran. Juga harus mempersiapkan teknik, fisik, dan mental ketika akan bertanding di lapangan kembali, terutama menghadapi ajang-ajang besar Kejuaraan Dunia dan di event-event besar lainnya

Pertandingan final Kejuaraan Dunia kali ini harus menjadi pembelajaran mereka ke depan. Bagaimana mereka berdua harus bisa memanage ekspektasi dan tetap harus meningkatkan dan membenahi kekurangan yang terjadi di pertandingan partai final. (*)

Leave a Reply