Singapura Open 2023: Empat Ganda Putra Menang!
Singapura, 7 Juni 2023
Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri vs Lee Yang/Wang Chi-Lin (Chinese Taipei) 21-18, 21-19
Muhammad Shohibul Fikri:
Alhamdulillah, bisa menang dan tidak ada cedera. Hari ini performa kami sangat baik. Tadi saya fokus di lapangan dan berusaha mendapatkan poin demi poin saja.
Di tengah lapangan, tadi saya bisa bermain baik dan menerapkan strategi dengan optimal. Saya berani mengadu di permainan depan lawan Lee Yang. Saya harus berani mengadu dan jangan takut. Juga jangan mengangkat shuttlecock saja.
Kemenangan ini baru babak awal. Masih banyak pertandingan yang harus dihadapi. Karena itu, setelah ini saya perlu istirahat, makan yang baik. Juga harus tetap enjoy untuk menghadapi pertandingan berikutnya.
Menghadapi Aaron Chia/Soh Wooi Yik besok, kami harus lebih siap. Kami tidak boleh lengah. Mereka memiliki kelebihan seperti servis yang bagus, defend kuat, dan tidak gampang mati.
Bagas Maulana:
Senang bisa menang. Sebelum ini lawan kan sempat cedera saat di Piala Sudirman silam. Meski begitu, saya tidak mau lengah. Kami tetap waspada. Kami tidak boleh terbawa dan jangan sampai kasih hati saja ke lawan.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo vs Su Ching Heng/Ye Hong Wei (Chinese Taipei) 21-5, 21-16
Kevin Sanjaya Sukamuljo:
Bersyukur bisa menang dan melewati pertandingan hari ini dengan baik. Kami akui, lawan juga bermain cukup baik. Selain bisa menang, kami juga bisa beradaptasi dengan lapangan cukup baik.
Untuk menghadapi pertandingan selanjutnya, kami mau fokus di setiap pertandingan saja dulu.
Kami tentu juga ingin terus tampil ke Olimpiade Paris. Tetapi, kami jangan terlalu jauh. Kami harus fokus ke setiap pertandingan dan turnamen saja dulu yang ada di depan mata.
Marcus Fernaldi Gideon:
Performa kami hari ini bisa dibilang cukup baik. Semoga besok penampilan kami bisa lebih baik lagi. Cuma sepertinya lawan di gim pertama belum panas. Baru di gim kedua bisa memberikan perlawanan lebih baik.
Kami pun ingin bisa tampil seperti dulu lagi. Kalau dibandingkan dengan performa lima tahun lalu, tentu masih jauh dan belum bisa seperti dulu. Mungkin kalau dibandingkan dengan dahulu, kami ini sekarang baru di kisaran 70-75 persen.
Kami tentu kepengin bisa main seperti dulu lagi. Tetapi, umur tak bisa dibohongi. Kami hanya minta asal jangan cedera dan mau main maksimal saja.
Untuk ke Olimpiade Paris, jangan dipikir terlalu jauh. Nikmati dulu saja yang ada sekarang.
Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan vs Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) 12-21, 21-18, 21-19
Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan:
Di gim pertama kami terlalu terburu-buru. Terus banyak mengangkat juga. Kami juga banyak mati sendiri. Kami tidak bisa keluar dari tekanan.
Di gim kedua saat masih di awal-awal gim, kami masih banyak mati sendiri. Belum bisa keluar dari tekanan. Pas di interval kedua, pelatih bilang, kami diminta bermain seenak mungkin saja. Lebih banyak permainan net. Juga jangan terlalu main panjang-panjang dan kencang-kencang.
Terus kita coba main dan akhirnya di gim kedua setelah interval, malah mulai enak main dan bisa mengejar. Bahkan kami bisa mengambil gim kedua.
Gim ketiga, polanya sama seperti gim kedua akhir. Kami main dengan bola pendek dan jangan banyak mengangkat. Selain itu, juga lebih inisiatif menyerang duluan.
Pramudya Kusumawardana:
Mungkin tadi di awal-awal kami agak mendapat pressure. Ini karena kami juga begitu banyak melakukan unforced error terus. Tetapi beruntung kami bisa membalikkan keadaan dan menang.
Sebagai bagian evaluasi, mungkin kalau dari segi permainan konsistensi kami di dua pertandingan yang lalu, kalahnya di poin-poin kritis. Begitu pun tadi sebenarnya kami sudah unggul terus, lalu terkejar lagi. Setelah itu, kami mengejar lagi. Harusnya kami bisa lebih konsisten lagi.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (2) vs Lee Jhe-Huei/Yang Po Hsuan (Chinese Taipei) 19-21, 21-17, 21-17
Hendra Setiawan:
Ini pertandingan yang tidak mudah. Lawan juga memiliki kualitas permainan yang bagus. Makanya, kami harus selalu fokus ke permainan. Kita akui, lawan bermain baik. Mereka memiliki pukulan drive dan smash yang kencang.
Untuk besok melawan Korea, kami hanya ingin memberikan performa yang terbaik saja. Semoga bisa mengeluarkan kemampuan yang maksimal.
Mohammad Ahsan:
Alhamdulillah bisa memenangi pertandingan. Bagi saya, ini pertandingan yang tidak mudah. Lawan juga memiliki kualitas permainan yang bagus dan kuat serangannya.
Kami tadi berinisiatif lebih menekan dan menyerang. Kami memang lebih punya peluang meraih angka dengan bermain lebih menyerang.
Setelah ini, untuk menghadapi pasangan Korea besok, kami akan melakukan pemulihan dengan makan yang baik dan istirahat. Juga akan berdiskusi dengan pelatih untuk menentukan strateginya. (*)