SEA Games 2023: Ganda Putri Ciptakan All Indonesian Final

Phnom Penh, 15 Mei 2023

Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi (1) vs Lee Xin Jie/Low Yeen Yuan (Malaysia) 21-9, 21-9
Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari (2) vs Cheng Su Hui/Cheng Su Yin (Malaysia) 21-10, 21-17

Febriana Dwipuji Kusuma:
Kami terus mempelajari apa kesalahan-kesalahan yang perlu diperbaiki di pertandingan sebelumnya dan kami berusaha menerapkan di pertandingan hari ini. Kami mengurangi mati-mati sendiri dan fokus paada pola mainnya.

Kami berharap besok kami bisa mengulangi performa hari ini. Senang bisa masuk ke final SEA Games.

Amalia Cahaya Pratiwi:
Alhamdulillah hari ini kami bermain maksimal, kami bermain cukup tenang dan sesuai dengan apa yang kami inginkan.

Biasanya kami sesaat sebelum pertandingan baru ngobrol akan bagaimana permainan di lapangan. Itu membuat kami tidak lupa apa yang menjadi tanggung jawab masing-masing.

 

Rachel Allessya Rose:
Puji Tuhan sangat bersyukur dengan hasil ini. Kami berhasil masuk final dengan tanpa cedera.

Kami termotivasi dengan kemenangan kakak kami, Ana/Tiwi, tadi. Kami mau buat all Indonesian final dan terwujud.

Secara pola permainan, kami sudah beradaptasi dengan lapangan jadi kami percaya diri untuk menekan lawan lebih dulu tadi. Melakukan serangan agar lawan tidak berkembang.

Besok kami lawan senior, harapannya bisa main maksimal. Kami berdua sudah sama-sama tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing.

 

Eng Hian (pelatih ganda putri) :
Puji Syukur bisa mempertahankan medali emas ganda putri SEA Games setelah di tahun 2019 dan 2021 plus sekarang ditambah satu medali perak.

Kuncinya pasti anak-anak bisa menjalankan tugasnya, menjalankan arahan, karena di multi event ini yang paling berbeda adalah bagiamana melepaskan tekanan dari suasana pertandingan dan atmosfer turnamen itu sendiri. Puji Tuhan anak-anak bisa melepaskan beban itu dan bisa tampil optimal.

Untuk Ana/Tiwi, setelah kekalahan di beregu memang ada rasa penyesalan, rasa kecewa karena mereka dididik untuk tidak mau kalah. Mereka pastinya mau memberikan yang terbaik. Sempat down tapi di perorangan, saya berpesan beban di beregu jangan dibawa. Dilepaskan saja. Dan jangan terlalu membebani diri untuk juara karena unggulan pertama, Lakukan saja semaksimal mungkin sesuai kemampuan.

Untuk Rachel/Trias, saya sampaikan ini adalah kesempatan yang bagus untuk mereka berprestasi di multi event. Tapi kendala yang diwaspadai adalah mereka belum mencoba bertanding di lapangan ini. Pada saat perorangan lawannya cukup kuat tapi ternyata mereka bisa tampil all out dan stabil hingga menembus babak final.

Dengan hasil yang bagus ini, saya berharap Ana/Tiwi dan Rachel/Trias terus belajar untuk menghadapi turnamen-turnamen berikutnya terutama dalam rangka Race to Olympic Paris 2024 yang akan mulai dan sangat padat. (*)

Leave a Reply