Badminton Asia Championships 2023: Bagas/Fikri Revans, Fajar/Rian dan Ahsan/Hendra Menang Straight Game
Dubai, 27 April 2023
Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri vs Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (5/China) 21-23, 21-17, 22-20
Bagas Maulana:
Alhamdulillah kami diberikan kemenangan. Kami tadi yakin saja dengan setiap pukulan yang kami lakukan dan benar-benar fokus poin demi poin. Shuttlecock ini jarang dipakai di latihan atau di pertandingan tapi kami bisa menyesuaikan dengan baik, enak di kami.
Kami lumayan puas dengan hasil ini karena kami berdua sedang berproses tapi tidak boleh jumawa juga, jangan gampang puas. Kalau bisa lebih dari ini kenapa tidak.
Muhammad Shohibul Fikri:
Tadi sudah unggul jauh di gim pertama 18-14 tapi bisa disusul, kalau dibilang hilang fokus sih engga cuma memang di poin-poin itu lawan lebih safe mainnya daripada kami yang banyak melakukan kesalahan sendiri.
Setelah itu, kami terus diingatkan pelatih untuk fokus lagi, yang sudah biarkan lewat. Di gim kedua 0-0 lagi dan alhamdulillah kami bisa kembali main baik, begitu juga di gim ketiga.
Saya mencoba melepaskan ketegangan dengan teriak tadi di lapangan tapi tetap dijaga agar tidak menggebu-gebu. Takut kejadian seperti di gim pertama.
Kami merasa proses yang kami lakukan terus berkembang positif sejauh ini. Kami mau terus menjaga momentum dan terus meningkatkan performa.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (1) vs Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan 21-14, 21-12
Fajar Alfian:
Pertama-tama mengucap syukur alhamdulillah diberikan kelancaran dalam pertandingan hari ini. Kami memang menang tapi masih ada kesalahan-kesalahan yang dibuat dari kami berdua. Ini harus diperbaiki agar di pertandingan selanjutnya bisa lebih baik lagi.
Kami tidak memikirkan tentang kemenangan di All England dan Malaysia Open, misalnya harus juara di sini karena du dua turnamen itu sama levelnya dengan di sini yaitu Super 1000. Kami hanya mau bermain bagus dan semoga hasilnya juga bagus.
Saya merasa permainan saya belum betul-betul baik, tadi juga merasa kaki saya kurang cepat, beberapa kali ada ketinggalan dengan bola lawan.
Muhammad Rian Ardianto:
Kami melihat pasangan Chinese Taipei sulit untuk mengontrol shuttlecock yang agak kencang dan agak susah diatur jadi mereka banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri.
Kami terus mempelajari kekuatan lawan ya, dan pasti mereka juga melakukan hal yang sama. Kami mau lebih fokus menyiapkan diri sendiri, memperbaiki kekurangan-kekurangan, agar nanti saat mulai Race to Olympics kami sudah siap secara mental, fisik dan lainnya.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (3) vs Ren Xiang Yu/Tan Qiang (China) 21-17, 22-20
(*)