Teguran Keras Fadil Imran untuk Yeremia

Jakarta, 25 Mei 2022
Sekretaris Jenderal PP PBSI Muhammad Fadil Imran meminta kasus yang menimpa pebulutangkis ganda putra Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan diakhiri. Pasalnya, sang pemain sudah mengaku bersalah dan meminta maaf atas kesalahannya dan agar lebih fokus menghadapi kejuaraan selanjutnya.

“Yeremia sudah mengakui kesalahannya dan sangat menyesal. Jadi saya atas nama PBSI dan Yeremia mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi ke depan,” ujar Fadil Imran dalam jumpa pers menyambut kejuaraan bulutangkis East Venturest Indonesia Open 2022 di Jakarta, Rabu (25/5) sore.

Dikatakan Fadil Imran, Yeremia sudah menelpon dirinya. Pemain spesialis ganda ini pun sudah meminta maaf dan merasa menyesal.

“Yeremia sudah meminta maaf dan menyesal. Dia juga berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Ini jadi pelajaran berharga bagi dirinya,” sebut Fadil Imran.

Sebagai pengurus PBSI dan sekaligus sebagai orangtua yang mengayomi atlet, Fadil Imran juga menyayangkan hal ini terjadi. “Menyayangkan kejadian tersebut dan menjadi perhatian bagi PBSI untuk lebih membina agar atlet tidak hanya berprestasi tapi juga memiliki kepribadian yang bagus,” ucapnya.

Bicara tentang sanksi yang dijatuhkan PBSI, Fadil Imran menyebut bahwa teguran keras dari dirinya itu sudah merupakan hukuman yang cukup berat bagi Yeremia. “Teguran dari Sekjen PBSI itu sudah merupakan sanksi yang cukup berat buat Yeremia. Apalagi, sebelumnya dia juga sudah mendapat hukuman sosial dari netizen,” tutur Fadil Imran.

Agar hal tersebut tidak berulang, ke depan PBSI akan melakukan pembinaan etika dalam bersosial media kepada para pemain. “Ini menjadi pelajaran juga bagi kami. Yang pasti kami berencana membuat kelas bijak menggunakan social media,” tambahnya. (*)

Leave a Reply