(French Open 2019) Kata Eng Hian, Soal Penampilan Greysia/Apriyani

(Paris, 24/10/2019)

Greysia Polii/Apriyani Rahayu harus terhenti di babak dua French Open 2019. Mereka tak bisa meneruskan langkahnya setelah terjegal pasangan Liu Xuan Xuan/Xia Yu Ting (Tiongkok) dua game langsung 19-21, 12-21.

Hasil ini tak bisa menyamai pencapaian mereka pada turnamen yang berlangsung di Paris Coubertin Stadium ini, tahun lalu. Di French Open 2018, Greysia/Apriyani finis sebagai semifinalis setelah kalah dari Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang).

“Secara harapan hasil memang jauh, tapi yang lebih saya tekankan adalah secara penampilan mereka. Performa mereka jauh dari kemampuan yang sebenarnya. Dari evaluasi mereka sendiri, mereka merasa ada beban untuk mempertahankan rangking, menyamai hasil tahun lalu. Dari performa yang mereka tunjukkan memang benar, mereka main tidak seperti normal biasanya. Tegang semua, pergerakan kaku semua. Secara teknik memang mereka tidak keluar,” jelas Eng Hian kepada Badmintonindonesia.org.

Menurunnya penampilan Greysia/Apriyani, dikatakan Eng Hian, terkait juga dengan aktivitas mereka di media sosial. Untuk itu, Eng Hian pun kini akan meminta Greysia/Apriyani untuk menutup semua akun media sosial mereka.

“Perlu saya garis bawahi, siapa yang memberikan mereka beban. Saya secara khusus tidak pernah menargetkan harus juara ini dan itu, dari binpres juga nggak ada statement langsung. Di media-media pun saya rasa tidak ada yang memberitakan kalau Greysia/Apriyani harus juara. Siapa yang membebankan? Ya diri mereka sendiri. Itu yang membuat mereka beban,” kata Eng Hian.

“Menurut saya kehidupan social media mereka sudah tidak sehat. Jadi setelah ini mereka akan saya minta off semua social media. Tidak ada membaca informasi dari social media. Kalau mau baca berita, dari media yang sebenarnya. Untuk Apriyani terutama, saya nilai belum siap,” tambah Kepala Pelatih Ganda Putri Pelatnas PBSI tersebut.

Grafik penampilan Greysia/Apriyani dinilai terus menurun akhir-akhir ini. Mereka mencapai semifinal pada World Championships 2019 dan Chinese Taipei Open 2019. Setelah itu di China Open 2019 mereka kalah di babak perempat final. Kemudian dari Korea Open hingga French Open ini, Greysia/Apriyani selalu terhenti di babak dua turnamen.

“Dari dua turnamen terakhir, Denmark Open dan French Open, mereka secara total tidak bisa dievaluasi dari segi teknis. Di Denmark mereka main tidak bisa lepas, main tidak pada kemampuan mereka. Di sini lebih parah lagi, terutama Apriyani, main seperti orang baru belajar. Hal-hal seperti ini sangat mengganggu tentunya. Setelah ini saya akan berbicara dengan psikolog di PBSI, untuk memberikan masukan dan program buat mereka. Karena saya tidak ingin ini berkepanjangan. Bahkan dari Korea Open kemarin, mereka tidak mengeluarkan kemampuan mereka yang sebenarnya. Sekarang kalau main mengikuti pola lawan, kan lawan yang enak. Main asal buang saja,” ungkap Eng Hian mengevaluasi penampilan Greysia/Apriyani.

“Secara teknis, Apriyani perlu ditingkatkan pertahanannya. Kemudian untuk Greysia adalah meningkatkan ketenangan saat melakukan servis. Greysia itu bukan teknik dia yang salah sampai dia tidak bisa melakukan servis. Tapi ketenangan sebelum melakukan servis itu yang masih harus diperbaiki, jatuhnya ke kesiapan mental. Itu juga yang akan saya bahas dengan psikolog. Yang paling utama saat ini adalah mengembalikan pola pikir mereka. Pulang dari sini mereka akan saya program untuk back to zero. Semuanya. Dari gaya hidup, pola latihan, dan berbagai hal lainnya akan saya program ulang,” jelasnya lagi. (*)