Setelah Hendra, Kini Ahsan Juga Diguyur Bonus

(Jakarta, 4/9/2019)

Mohammad Ahsan mendapat apresiasi atas raihan gelar Juara Dunia 2019 yang direbutnya bersama Hendra Setiawan. Ahsan dihujani bonus dengan total Rp. 550 juta yang terdiri dari Rp. 500 juta dari Djarum Foundation dan voucher senilai Rp. 50 juta dari Yuzu.

Penyerahan bonus berlangsung di Galeri Indonesia Kaya, Rabu (4/9) siang. Bonus diserahkan langsung oleh Presiden Director Djarum Foundation, Victor Hartono. Selain bonus untuk Ahsan, kedua pelatih ganda putra PBSI, Herry Iman Pierngadi dan Aryono Miranat, juga diberi bonus berupa voucher senilai Rp. 100 juta dari Yuzu.

Sehari sebelumnya, Hendra diberi bonus sebesar Rp. 500 juta dari klub asalnya, PB Jaya Raya. PB Jaya Raya juga memberikan bonus kepada tiga atlet mereka yang berhasil meraih medali perunggu yaitu Greysia Polii/Apriyani Rahayu serta ganda putra Muhammad Rian Ardianto. Rian meraih perunggu berpasangan dengan Fajar Alfian.

"Saya mau mengucapkan terima kasih kepada PB Djarum, pak Victor, koh Yoppy (Rosimin) yang terus mengapresiasi prestasi saya, di usia saya yang masih muda ini, ha ha ha, saya masih bisa berprestasi. Saya juga mau berterima kasih kepada Yuzu sebagai sponsor," kata Ahsan.

"Selamat kepada Ahsan, sungguh tidak menduga, dan mereka juga tidak menduga bisa jadi juara dunia lagi. Beberapa hari sebelum berangkat ke kejuaraan dunia, saya sempat whatsapp-an dan bilang kalau koleksi yang Ahsan belum punya itu medali emas olimpiade, kalau kejuaraan dunia kan sudah dapat, wah ternyata dapat lagi untuk yang ketiga kalinya," tutur Victor dalam sambutannya.

Victor juga menuturkan kekagumannya atas kerja keras dan dedikasi Hendra/Ahsan yang meskipun sudah tidak muda lagi, tapi mereka mampu menunjukkan prestasi yang cemerlang.

"Kedua sosok ini sangat mengagumkan, padahal umurnya sudah di atas 30 tahun. Semoga sebelum Hendra/Ahsan pensiun, masih bisa meraih banyak prestasi yang mengagumkan," lanjut Victor.

Ahsan pun berharap dirinya dan Hendra bisa terus tampil konsisten dan meraih apa yang mereka cita-citakan yaitu medali emas olimpiade. Akan tetapi, keduanya kini ingin fokus dulu untuk lolos ke kualifikasi menuju olimpiade.

"Yang pasti saya dan koh Hendra memang tujuan utamanya ke sana (olimpiade). Medali olimpiade belum saya dapatkan, tapi saya mau meredam ambisi ini. Perjalanan masih panjang, sekarang fokus untuk lolos ke olimpiadenya dulu, yang lain kan masih ada kesempatan juga. Harapannya sih lolos atau tidaknya dilihat dari rangking terbaik saja," ungkap Ahsan.

Sementara itu sang pelatih, Herry IP mengatakan siapa pun yang lolos ke olimpiade, semoga juaranya dari Indonesia. Saat ini Indonesia punya tiga kandidat yang kemungkinan bisa lolos ke olimpiade. Selain Hendra/Ahsan, ada pasangan rangking satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan pasangan rangking enam dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

"Maunya sih siapa saja yang lolos, yang menang Indonesia. Dan kalau dibilang Kevin/Marcus menurun, mereka juara berturut-turut di Indonesia Open dan Japan Open, dua tahun lebih rangking satu dunia. Masih stabil kok, tidak menurun," jawab Herry.

Herry juga mengatakan bahwa saat ini ekspektasi masyarakat kepada Kevin/Marcus sangat tinggi, jika mengalami kekalahan, mereka dianggap gagal. Padahal menurut Herry, presentase Kevin/Marcus lebih banyak juaranya ketimbang tidak juara. (*)