Begini Cara Ahsan Jaga Kondisi

(Jakarta, 4/9/2019)

Meraih gelar bergengsi bagi adalah hal yang biasa bagi para pemain elit, namun berapa di antara mereka yang masih tampil stabil dan berprestasi di usia-usia yang tak lagi muda? Ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan membuktikan bahwa usia bukanlah halangan untuk berprestasi.

Hendra kini telah berusia 35 tahun, sedangkan Ahsan berusia 31 tahun. Bukanlah hal mudah untuk mempertahankan konsistensi dan bersaing di tengah gempuran pemain-pemain muda yang kini memenuhi panggung bulutangkis dunia. Di tahun ini, Hendra/Ahsan berhasil meraih dua gelar bergengsi yaitu juara All England 2019 dan Juara Dunia 2019.

Pasangan rangking dua dunia ini membeberkan sedikit rahasia penampilan mereka yang konsisten. Diantaranya adalah pintar menjaga kondisi tubuh.

"Yang paling penting itu jaga kondisi, karena kan kami sudah nggak muda lagi. Kalau latihan ya harus tahu porsinya, jangan sampai maksa dan drop. Selain itu istirahat yang cukup dan minum vitamin," sebut Hendra ketika ditanya soal kiatnya menjaga tubuh.

Senada dengan Hendra, Ahsan pun mengatakan bahwa beristirahat adalah kunci utama dalam menjaga kesegaran tubuhnya. Istri Ahsan, Chrsitine Novitania, mengatakan bahwa Ahsan menghabiskan waktu akhir pekannya dengan beristirahat setelah satu minggu menjalani latihan di pelatnas Cipayung.

"Kalau weekend itu kami jarang pergi ke luar, paling di rumah. Ahsan kalau pagi suka jogging keliling kompleks rumah, atau jogging sambil ke rumah Owi (Tontowi Ahmad), kan kami tetanggaan. Mungkin Ahsan mau jaga kondisi badannya, sepertinya dia nggak bisa kalau sehari nggak olahraga, nggak bergerak. Liburan juga jarang, kalau ada libur dua-tiga hari paling kami menginap di villa (King Villa, milik Ahsan), itupun di villa juga olahraga lagi," ujar Christine.

"Setelah jogging, biasanya makan dan tidur sampai Dzuhur, kemudian tidur lagi. Soal tidur ini juga jadwalnya teratur, nggak tidur malam-malam," lanjut Christine.

Christine juga mengatakan bahwa jika libur pun Ahsan tetap menjaga kebugaran tubuhnya. Ia senang berolahraga, namun bukan bulutangkis.

"Mungkin sudah satu minggu penuh latihan bulutangkis, jadi wakti libur di villa ya maunya olahraganya yang lain seperti basket, berenang atau sekadar stretching tarik-tarik resitance band. Nggak mau main bulutangkis. Kebetulan ada teman yang bisa diajak main basket juga, jadi sering main basket," ujarnya.

Soal makanan, Ahsan pun tak terlalu banyak pantangan, asalkan makanannya memenuhi kebutuhan gizi. Setelah menjalani latihan yang berat, biasanya Ahsan minta dibuatkan steak yang tinggi protein.

"Kata dokter dari PBSI kan bagus juga makan yang tinggi protein, jadi kadang kami bikin sendiri di rumah. Makannya maunya sama mashed potatoes dan sayuran, paling itu sih. Pokoknya yang penting bisa dijaga saja makannya," tambahnya.

Christine juga mengatakan bahwa Ahsan adalah sosok suami yang lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarga jika sedang tidak bertanding di luar negeri.

"Kalau lagi di Indonesia ya paling sering di rumah, nggak pernah pergi-pergi sama teman-temannya. Dia memang family man banget. Kalau packing mau tanding juga packing sendiri, nggak pernah mau dibantu, mungkin karena dia yang tahu mau bawa apa saja. Paling saya hanya menyiapkan makanan yang mau dibawa, itu pun jarang sekali, biasanya beli di hotel saja," sebut Christine saat diwawancara Badmintonindonesia.org.

Menyandang status sebagai seorang ayah ternyata salah satu pemicu semangat bagi Hendra/Ahsan. Keduanya mengaku bangga tatkala anak-anak mereka melihat sang ayah menjadi juara. Hendra memiliki tiga anak yaitu Richard Heinrich Setiawan dan Richelle Hillary Setiawan serta Russel Howard Setiawan. Sedangkan Ahsan dikaruniai dua anak yaitu Chayra Maritza Ahsan dan King Arsakha Ahsan. (*)