PBSI 68 Tahun Merangkai Prestasi untuk Indonesia

(Jakarta, 11/5/2019)

Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia memasuki usia ke 68 tahun. Usia yang tak lagi muda bagi sebuah induk organisasi salah satu cabang olahraga terbaik di negeri ini. Hari jadi PBSI sebetulnya jatuh pada 5 Mei 2019 lalu, akan tetapi perayaan HUT dilangsungkan hari ini di Hotel Century, Senayan, Jakarta.

Semakin bertambahnya usia PBSI, maka semakin besar pula tanggungjawab PBSI untuk memberikan prestasi terbaik untuk Merah-Putih. Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, menyebutkan ada tiga milestones utama PBSI dalam menginjak usia ke-68 ini.

"Usia ke-68 adalah usia yang cukup matang bagi organisasi. Mudah-mudahan PBSI menjadi organisasi yang kuat dan solid baik dalam pembinaan maupun prestasi," ujar Budiharto.

"Milestones PBSI di usia ke-68 ini, kami berharap bisa mendapat kebanggaan berupa gelar juara di Piala Sudirman, Kejuaraan Dunia, serta meloloskan sebanyak mungkin pemain ke olimpiade," tutur Budiharto yang juga merupakan Chef de Mission Tim Piala Sudirman 2019.

Tak hanya berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga besar PBSI, pada hari ini PBSI juga akan melepas Tim Piala Sudirman 2019 yang akan berjuang memperebutkan lambang supremasi beregu campuran ini di Nanning, Tiongkok, 19-26 Mei 2019 mendatang.

Dalam kesempatan ini, PP PBSI pun bakal melantik delapan pengurus provinsi yang telah memilih jajaran kepengurusan baru. Delapan provinsi tersebut adalah Maluku Utara, DI Yogyakarta, Sulawesi Barat, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Papua, Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi.

Kapten Tim Piala Sudirman 2019, Hendra Setiawan, mengaku optimis timnya bisa meraih hasil maksimal. Tahun ini Indonesia turun dengan kekuatan penuh dengan total 20 pemain yang terdiri dari 12 pemain putra dan delapan pemain putri.

Pemain putra terdiri dari Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, Tontowi Ahmad, Praveen Jordan dan Hafiz Faizal.

Sedangkan delapan slot pemain putri diisi oleh Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, Greysia Polii, Apriyani Rahayu, Ni Ketut Mahadewi Istarani, Melati Daeva Oktavianti, Gloria Emanuelle Widjaja dan Winny Oktavina Kandow.

"Menurut saya, semua bisa terjadi di pertandingan, apalagi di pertandingan beregu. Hasilnya tidak bisa ditebak. Tapi, kami di tim semuanya harus optimis dulu," kata Hendra.

Sementara itu, senada dengan optimisme yang pernah diucapkan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, Budiharto juga menyatakan bahwa peluang tim Indonesia tahun ini cukup terbuka di Piala Sudirman 2019.

"Paling tidak dengan komposisi pemain yang kami punya saat ini, saya sependapat dengan Susy bahwa peluang kami terbuka untuk merebut kembali Piala Sudirman yang sudah 30 melanglang buana," sebut Budiharto.

"Targetnya semua pemain yang diturunkan bisa main semaksimal mungkin. Saat ini tiga nomor andalan kami masih di ganda putra, tunggal putra dan ganda campuran. Nomor ganda putri pun bisa dibilang andalan meskipun kami hanya membaw satu pasangan tetap yaitu Greysia/Apriyani, karena penampilan mereka yang paling stabil. Kami pun berharap ada kejutan dari tim tunggal putri," jelas Budiharto.

Tim Piala Sudirman rencananya akan bertolak ke Nanning pada hari Rabu, 15 Mei 2019, menggunakan maskapai Cathay Pacific 718 via Hong Kong, pada pukul 08.15 WIB. (*)