(World Tour Finals 2018) Catatan Anthony di 2018 dan Harapan di 2019
(Guangzhou, 16/12/2018)
Tahun 2018 menjadi tahun yang luar biasa buat Anthony Sinisuka Ginting. Pemain rangking tujuh dunia ini membuka tahun 2018 dengan gelar juara di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2018. Di pertengahan tahun, ia tampil memukau di Asian Games 2018 dan meraih medali perunggu.
Anthony kembali menggebrak dengan meruntuhkan tiga juara dunia dalam perjalanannya menuju podium juara di China Open 2018 Super 1000. Hasil kurang memuaskan mesti diterima Anthony saat ia tersingkir di fase penyisihan grup A di turnamen penghujung tahun, World Tour Finals 2018.
Simak petikan wawancara Badmintonindonesia.org dengan Anthony di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, seputar evaluasi penampilannya di tahun 2018 dan targetnya di tahun 2019.
Apa komentar Anthony mengenai hasil yang kurang memuaskan di World Tour Finals 2018?
Tentu tidak puas dengan hasil yang saya dapat di turnamen ini. Saya hanya bisa tampil baik di pertandingan melawan Chou Tien Chen (Taiwan), meskipun hasil akhirnya kalah, tapi saya puas dengan cara bermain saya.
Bagaimana Anthony menilai penampilan secara keseluruhan di tahun ini?
Hasil di tahun ini pun kurang memuaskan buat saya, terutama di akhir tahun. Saya menargetkan tahun depan bisa ada di peringkat yang lebih baik. Tadinya sebelum berangkat ke world tour finals, saya berharap bisa menutup tahun dengan masuk peringkat lima besar, tapi belum berhasil.
Hal apa yang mesti diperbaiki Anthony, PR apa saja yang harus diselesaikan segera?
Dari hal non teknis itu soal fokus di lapangan dan cara main. Saat rencana main saya tidak bisa keluar, kalau rencana tidak sesuai harapan, saya harus tahu mesti bagaimana. Saat berjalannya waktu di pertandingan, saya harus terus yakin sama diri saya sendiri, karena saya yang paling tahu kekuatan dan kelemahan saya ada di mana.
Tadi dibilang kalau masih belum puas dengan hasil tahun ini?
Setelah dapat gelar di China Open 2018, dari dalam diri saya pasti maunya lebih lagi. Nggak cukup gelar itu saja, pasti ada harapan lebih. Kalau tuntutan dari pihak luar sih tidak ada, tapi saya yang menuntut diri sendiri, masih banyak yang harus dikejar, dicapai, biar nggak santai-santai, nggak cepat puas.
Tahun depan adalah tahun kualifikasi ke olimpiade, apa persiapan Anthony?
Kalau untuk race to olympic, pemain mesti siapkan segala hal. Tahun ini saja cukup padat, saya sudah ada gambaran tahun depan akan seperti apa. Semua pemain pasti turun ke turnamen dan pasti mau mengejar tiket olimpiade. Saya nggak mau lengah, semuanya harus disiapkan dari mulai di luar lapangan seperti istirahat cukup, jaga kesehatan, jangan sampai cedera. Kalau dari segi program latihan untuk tahun depan, akan ada diskusi dengan pelatih.
Saat ini peta tunggal putra Indonesia diisi Anthony, Jonatan (Christie) dan Tommy (Sugiarto), semua pasti ingin ke olimpiade, tapi hanya ada dua wakil yang bisa lolos, bagaimana komentarnya?
Ya kami harus sama-sama bersaing, kami semua sama-sama membela Indonesia. Sekarang ini ada kami bertiga, atau mungkin ada juga pemain Indonesia yang akan mengejar, saya tidak mau lengah.
Setelah ini, apa rencana Anthony?
Saya kembali ke Jakarta dan main di Kejurnas membela klub saya, SGS PLN Bandung. Setelah itu ada libur sebentar, pastinya mau libur bersama keluarga saya.
Libur Natal ada rencana mudik ke Sumatera?
Sekarang rencana awalnya mau kumpul dulu di rumah di Cimahi, setelah itu mau pergi ke mana belum tahu. Kalau mudik sih mungkin tidak, karena keluarga papa saya sudah banyak yang tinggal di Bandung, kalau keluarga mama yang asli Padang, sudah banyak yang tinggal di Pulau Jawa. (*)