(Asian Games 2018) Jelang Asian Games, Fajar/Rian Latihan Lebih Lama dari Kevin/Marcus

(Jakarta, 29/8/2018)

Siapa yang menyangka laga all Indonesian final di nomor ganda putra Asian Games 2018 berlangsung begitu sengit? Pasangan unggulan pertama Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang akhirnya meraih medali emas, sempat nyaris putus asa menghadapi rekan sepelatnasnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang tampil luar biasa.

Padahal jika melihat kekuatan di atas kertas, Kevin/Marcus yang merupakan pasangan rangking satu dunia ini memang lebih dijagokan. Pada pertemuan terakhir di Blibli Indonesia Open 2018 pun Kevin/Marcus menang telak 21-13, 21-10 atas Fajar/Rian.

Fajar/Rian yang selama ini menjadi ‘ganda kedua’, tak ingin selamanya menjadi nomor dua. Tentunya mereka ingin menyamai prestasi Kevin/Marcus atau bahkan melebihi. Berbagai upaya dilakukan Fajar/Rian termasuk menambah porsi latihan, lebih banyak dari Kevin/Marcus yang dinilai mereka punya keistimewaan tersendiri. Tak heran jika duel kedua pasnagan ini begitu sengit, walaupun berjuang membawa bendera yang sama.

Simak cerita selanjutnya dalam petikan wawancara Badmintonindonesia.org bersama Rian.

Apa saja yang menjadi perhatian khusus Fajar/Rian dalam program persiapan ke Asian Games?

Sepulang dari kejuaraan dunia, kami sudah latihan berat untuk meningkatkan power tangan, supaya di pertandingan bisa lebih kuat.

Ada motivasi tersendiri di Asian Games?

Dari enam pasangan di tim ganda putra pelatnas, kami yang terpilih. Tentunya saya sama Fajar mau membuktikan kalau kami layak terpilih.

Apa yang didiskusikan sama Fajar setelah partai final?

Banyak hal, kami evaluasi tentang pertandingan itu, banya pelajaran yang bisa diambil. Kami bisa ukur kemampuan kami dengan mengimbangi pasangan ranking satu dunia, berarti kami sudah ada kemajuan, jadi harus ditingkatkan lagi performanya.

Ada penyesalan soal laga final yang dramatis?

Penyesalan pasti ada, karena kesempatan menang besar sekali, cuma ya nggak boleh berlarut-larut. Semua sudah terjadi dan tidak bisa diulang lagi. Jadi latihannya harus lebih semangat.

Apa yang dikatakan pelatih Herry IP setelah pertandingan itu?

Koh Herry bilang ini belum rezeki saya dan Fajar, sabar saja.

Meskipun dapat perak, tapi perjuangannya luar biasa. Apa kemajuan yang Rian rasakan bersama Fajar?

Kami bisa lebih matang menerapkan pola permainan kami, dan kami jarang membuat kesalahan sendiri.

Sekarang kami bisa lebih mengontrol, tahu permainan kami bagaimana, kami kan pola mainnya menyerang, lebih mendalami itu. Kami masih kurang safe, tapi akhir-akhir ini sudah membaik.

Apakah berharap bisa di posisi Kevin/Marcus? Menjadi ganda putra rangking satu dunia?

Pasti ingin seperti mereka, siapa sih yang nggak mau juara-juara terus? Tapi kami harus persiapkan diri lebih baik lagi, banyak nambah latihan. Sebelum Asian Games, kalau Kevin/Marcus sudah selesai latihan, kami usahakan ada tambahan. Pokoknya harus ada tambahan latihan seperti defense, memukul shuttlecock ke tembok, servis atau yang lain.

Apa yang istimewa dari Kevin/Marcus?

Mereka itu istimewanya mulai dari servis dan pukulan pembukaan, bola pengembalian pertama dan keduanya bagus. Dari segi nggak mau kalahnya, fighting spiritnya bagus sekali. mungkin ini yang harus kami tiru, kalau sudah ketinggalan jauh, jangan langsung berpikir akan kalah, coba cari satu poin demi satu poin.

Kata Coach Herry, Rian orangnya serius, mengingatkan dia dengan Hendra Setiawan, apa memang terinspirasi Hendra?

Sebenernya sih saya nggak serius-serius banget kok, cuma kadang pendiam saja, sudah dari dulu begini. Kalau sama yang udah kenal saya sih nggak pendiam banget, ada bercandanya juga. Iya maunya seperti koh Hendra, gelarnya banyak dengan karakter dia begitu ya bagus, mau seperti dia.

Sedekat apa Rian sama Fajar di luar lapangan?

Saya sudah lama kenal sama Fajar dia orangnya memang ramai, jadi saya sudah terbiasa. Mungkin karena dia karakternya memang begitu, maunya ngajakin bercanda terus. Di lapangan juga memang dia yang lebih banyak ngomong duluan di lapangan. Fajar itu jahil. Tapi Kevin lebih jahil. (*)

Sumber Foto : INASGOC