(Asian Games 2018) Raih Perak, Tim Putra Indonesia Kalah Terhormat
(Jakarta, 23/8/2018)
Tiongkok pastikan raih medali emas bulutangkis beregu putra di Asian Games 2018 usai mengalahkan Indonesia dengan skor 3-1. Dengan hasil ini, Indonesia meraih medali perak. Sedangkan perunggu bersama didapat Jepang dan Taiwan.
Kemenangan Tiongkok ditentukan oleh pasangan ganda putra Zhang Nan/Liu Cheng yang mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dengan skor 18-21, 21-17, 21-18. Fajar/Rian sempat memberikan perlawanan sengit, keduanya membawa angin segar saat merebut game kedua.
Namun sayangnya di game penentuan, Fajar/Rian tak bisa mempertahankan ritme permainan mereka dan justru terbawa irama lawan. Mereka juga sering melakukan kesalahan sendiri yang terus menambah angka bagi Zhang/Liu.
Awan kelam menggelayuti tim tuan rumah saat Anthony Sinisuka Ginting yang turun di partai pertama mengalami kram dan tidak dapat melanjutkan pertandingan di partai pertama. Anthony hanya butuh satu angka lagi di game kedua saat kedudukan match point 20-18. Namun Tuhan berkhendak lain, Shi memperpanjang permainan dan di game penentuan terjadilah insiden tersebut.
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menyumbang satu-satunya angka bagi tim Indonesia setelah mengalahkan Li Junhui/Liu Yuchen, dengan skor 21-17, 21-18. Di partai ketiga, Jonatan Christie belum berhasil menahan laju Chen Long setelah berjuang selama 94 menit dengan skor 21-19, 16-21, 18-21. Jonatan juga sempat meminta pertolongan dokter pertandingan karena otot kakinya tertarik.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga tak berhasil memperpanjang nafas tim Indonesia ke partai kelima usai ditaklukkan Juara Dunia 2017, Zhang Nan/Liu Cheng, dengan skor 21-18, 17-21, 21-18.
"Pertama-tama kami mohon maaf belum bisa menyumbang poin. Kami sudah mencoba tapi hasilnya seperti ini," kata Fajar dalam konferensi pers.
"Hari ini kami bermain kurang tenang, lebih banyak melakukan kesalahan sendiri. Lawan lebih percaya diri karena mereka sudah unggul 2-1," tambah Rian.
"Pelajaran dalam pertandingan tadi adalah ketenangan dalam bermain. Di game pertama sudah memimpin, yang saya rasakan itu waktu main terlalu buru-buru, bukannya pas malah jadi tidak terkontrol emosinya. Jangan sampai ini terjadi lagi di nomor perorangan, perbaiki lagi kekurangan di beregu ini," jelas Fajar.
Meskipun belum berhasil berada di podium tertinggi, namun perjuangan putra-putra Indonesia patut diacungi jempol. Di atas kertas, hampir semua lawan berada di atas pemain Indonesia, kecuali Kevin/Marcus. Namun Anthony cs berjuang hingga titik darah penghabisan demi berkumandangnya lagu Indonesia Raya di kandang sendiri.
Capaian medali perak ini lebih baik dari hasil empat tahun lalu di Asian Games Incheon 2014. Kala itu tim putra dan tim putri gagal meraih medali. Tim putra terkahir kali lolos ke final Asian Games pada tahun 2002 di Busan, Korea. Pada Asian Games 2010 di Guangzhou, Tiongkok serta Asian Games 2006 di Doha, Qatar, tim putra membawa pulang medali perunggu. (*)