(Asian Games 2018) Ini Pesan Presiden Jokowi Kepada Anthony

(Jakarta, 22/8/2018)

Pemain tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting memutuskan untuk mundur ketika bertanding di game ketiga melawan Shi Yuqi. Paha kiri Anthony terasa kram setelah melewati laga panjang berdurasi 92 menit.

Presiden Joko Widodo yang tengah menyaksikan langsung perjuangan tim putra Indonesia di Istora, langsung mengecek keadaan Anthony usai pertandingan. Berikut kutipan wawancara bersama Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto mengenai kondisi Anthony sekaligus pesan Jokowi kepada Anthony dan tim ofisial.

Bagaimana kondisi Anthony saat ini?

Kondisinya sekarang sudah cukup baik, bisa berjalan lagi. Kebetulan besok belum turun bertanding (di nomor perorangan), baru hari Jumat tandingnya.

Separah apa kondisinya?

Kalau dibilang parah ya memang parah, karena kramnya sudah cukup kronis ditambah dehidrasi.

Tarikan kramnya cukup kuat, dari ujung jari sampai paha, dan yang paling keras adalah di betis. Akan kita recovery kita normalkan, butuh waktu yang cukup. Karena kondisinya, Anthony agak memaksakan. Dia sudah merasakan kram di pertengahan game, tapi dia merasa harus bertanggungjawab menyelesaikan pertandingan, dia mati-matian, sampai memang sudah pada waktunya dia tidak bisa menggerakkan kakinya.

Alhamdulillah tidak ada otot yang cedera, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, asalkan nanti recovery nya dari fisioterapi dan segi nutrisinya bisa dijaga, sehingga dari elektrolitnya kembali normal.

Apa yang disampaikan Presiden Jokowi ketika melihat kondisi Anthony?

Pak Presiden menyempatkan diri menengok kondisi Anthony. Tidak ada hal spesifik yang disampaikan, beliau menyampaikan rasa simpatinya, menenangkan : "Sudah, kamu sudah berjuang dengan baik, tenang saja. Insya Allah kamu akan sembuh,".

Tapi setelah itu di luar beliau sangat concern, menanyakan banyak aspek, beliau khawatir kalau Anthony sampai cedera dan menanyakan secara detil. Tapi setelah kami jelaskan, beliau cukup puas dan tapi tetap memesankan untuk dijaga kondisinya, jangan dipaksakan, kalau belum sehat, jangan dipaksakan untuk bermain dulu.

Dalam waktu dekat menuju pertandingan individual, langkah apa yang akan diambil untuk mengembalikan kondisi pemain? Khususnya tim putra?

Jelang Asian Games, memang para atlet sudah dipersiapkan secara fisik, teknik maupun mental, untuk menghadapi pertandingan panjang, karena ada dua sesi, team event dan individual event. Persiapannya pun sudah cukup memadai, tapi memang harus diakui pertandingan panjang, mungkin Jonatan (Christie) rekor 94 menit, itu juga cukup menguras tenaga. Ini menjadi tugas dari tim medis, nutrisi dan fisioterapis kami harus mencoba merecover baik secara fisik maupun mental. (*)