(Asian Games 2018) Fitriani dan Perjuangannya Atasi Masalah Non Teknis

(Jakarta, 23/8/2018)

Pebulutangkis tunggal putri Fitriani kini tengah berusaha bangkit dari menurunnya performa di sejumlah turnamen terakhir. Kekalahan demi kekalahan diderita Fitri akibat faktor non teknis di lapangan.

Berbagai upaya telah dilakukannya untuk mengembalikan rasa yakinnya saat berhadapan dengan lawan. Salah satunya adalah sesi diskusi bersama Susy Susanti (Kepala Bidang Pembinan dan Prestasi PBSI), Minarti Timur (Kepala Pelatih Tunggal Putri PBSI) dan Rachman Widohardhono (Psikolog PBSI).

"Orang di sekitar saya kasih masukan kalau saya harus yakin dengan kemampuan saya. Mereka bilang saya pernah tampil bagus, kalau saya tidak berbakat main bulutangkis, saya tidak akan pernah bisa main bagus. Jadi, saya harusnya bisa," jelas Fitri yang dijumpai di Istora.

"Pak Rachman juga kasih masukan sebaiknya saya mengekspresikan apa yang saya rasakan, karena saya terlihat seperti tertekan. Memang saya orangnya jarang ngobrol, kalau ada apa-apa dipendam sendiri, mikirnya sendiri saja," kata Fitri kepada Badmintonindonesia.org.

Fitri mengakui jika faktor non teknis saat ini menjadi tantangan utama baginya dalam mengembalikan penampilannya.

"Kalau buat saya, yang paling susah adalah masalah non teknis, kalau teknis itu bisa dilatih. Masalah non teknis itu datangnya dari pikiran kita. jadinya kepikiran terus. Kaadang mikirnya begini begitu, padahal kalau kita mikirnya positif, mau menang-kalah yang penting mainnya keluar dulu," beber Fitri.

Pada laga pertama di bulutangkis perorangan Asian Games 2018, Fitri mengalahkan Thilini Pramodika Hendahewa (Sri Lanka), dengan skor 21-6, 21-4. Fitri akan bertemu dengan Saina Nehwal dari India, pada babak kedua.

"Saya sudah tiga kali bertemu dan kalah dari Saina, semoga besok saya bisa fokus di tiap poin. Menghadapi Saina harus benar-benar sabar, ulet, lebih nekad, lebih berani dan kuat-kuatan di lapangan. Saina sebetulnya agak kaku pergerakannya, tapi dia bisa mengembalikan bola dengan baik," kata Fitri. (*)