(Daihatsu Indonesia Masters 2018) Wiranto Apresiasi Capaian di Indonesia Masters

(Jakarta, 29/1/2018)

Raihan para pebulutangkis Indonesia di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2018 diapresiasi oleh Ketua Umum PP PBSI Wiranto. Pada partai final yang berlangsung di Istora (28/1), Wiranto tampak mendukung langsung para pebulutangkis, tampak juga Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menonton langsung.

Wiranto mengungkapkan kebanggaannya akan gelar juara yang direbut Anthony Sinisuka Ginting dari nomor tunggal putra, serta Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dari ganda putra. Indonesia mengirim empat wakil ke final, namun pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu tak berhasil mengatasi lawan di final.

“Harapan kami keempatnya menang, tapi nasib kan tidak bisa kita ramalkan, karena di bulutangkis, banyak faktor yang menentukan. Kami bersyukur ganda putra kita masih mampu menunjukan kelasnya, tadi betul-betul pertandingan kelas dunia,” ujar Wiranto.

“Pemain single kita juga mampu menembus para pemain dunia. Yang kurang beruntung memang Tontowi/Liliyana yang kita harapkan dapat emas, ternyata kondisinya kurang fit. Pasangan ganda putri kita masih perlu kita poles lagi,” sebutnya.

Daihatsu Indonesia Masters 2018 disebut Wiranto sebagai ajang uji coba jelang event akbar Asian Games 2018 yang juga akan dilangsungkan di Istora.

“Pertandingan hari ini merupakan test case untuk Asia Games, karena diikuti hampir semua negara-negara Asia. Mereka menampilkan pemain-pemain kelas satunya, kami bersyukur bisa mengantarkan empat wakil dari lima nomor yang dipertandingan,” tutur Wiranto.

Lebih lanjut, Wiranto juga memaparkan mengenai upaya PBSI dalam mengejar ketertinggalan di sektor tunggal putr, sebagai satu-satunya sektor yang belum berhasil menempatkan wakilnya ke final.

“Kami sudah bekerja kurang lebih satu tahun dan bekerja keras menyusun kembali beberapa regulasi untuk pengurus daerah. Kami juga mencari metode baru untuk kembali unggul dalam percaturan bulutangkis yang bersifat total. Kita lihat sekarang semua negara bisa jadi juara dunia, apalagi sudah ada sport science,” pungkas Wiranto. (*)