Kata Herry Iman Pierngadi Soal Perubahan Skuat Ganda Putra Pelatnas
(Jakarta, 28/12/2017)
Dinilai sebagai sektor yang paling bersinar di 2017, tim ganda putra pelatnas tetap mencari terobosan baru guna memaksimalkan prestasi. Pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sukses memboyong tujuh gelar super series sekaligus mencetak sejarah baru sebagai pasangan ganda putra pertama yang meraih tujuh gelar dalam setahun.
Tak heran jika keduanya dinobatkan sebagai Male Player of The Year 2017 oleh Badminton World Federation (BWF).
Namun dominasi Kevin/Marcus dinilai tak cukup bagi Herry Iman Pierngadi, Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI, untuk mengamankan angka di perebutan Piala Thomas 2018 yang bakal dilangsungkan Mei mendatang di Bangkok, Thailand.
Oleh karenanya, Herry kembali memanggil Hendra Setiawan, salah satu pemain ganda putra terbaik Indonesia, untuk kembali bergabung dengan pasukan Cipayung. Hendra memilih jadi pemain profesional mulai awal tahun 2017 lalu dan berpasangan dengan Tan Boon Heong (Malaysia).
Hendra rencananya kembali diduetkan dengan Mohammad Ahsan. Pasangan ini pernah menjadi ganda putra yang ditakuti.
“Mengenai bergabungnya Hendra memang awalnya untuk program jangka pendek di Piala Thomas. Di pertandingan beregu, dibutuhkan pemain yang mentalnya sudah teruji. Waktu diskusi dengan tim ganda putra pun jawaban anak-anak adalah memanggil Hendra kembali. Toh selama di luar pelatnas pun Hendra masih eksis di pertandingan,” tutur Herry saat diwawancara Badmintonindonesia.org.
“Ganda putra pertama sudah mantap (Kevin/Marcus). Tetapi ganda kedua masih kurang. (Mohammad) Ahsan/Rian (Agung Saputro) dibilang jelek juga tidak, mereka dapat medali perak di kejuaraan dunia tahun ini, tetapi hasilnya memang tidak bisa maksimal,” ungkap Herry.
Kembalinya Ahsan ke Hendra membuat Rian harus dipasangkan dengan pemain lain. Menurut Herry, Rian paling cocok berpasangan dengan Angga Pratama. Apalagi performa Angga yang selama ini berpasangan dengan Ricky Karanda Suwardi, juga kian menurun. Ricky rencananya bakal banting stir ke ganda campuran, berpasangan dengan Debby Susanto.
“Angga/Ricky sudah sulit berkembang. Mungkin teknik sudah mumpuni, tapi ada hal di luar teknik yang menjadi masalah, mereka sudah tidak saling percaya, chemistry nya juga nggak dapet,” ungkap Herry.
“Angga berpasangan dengan Rian lagi, mereka memang paling cocok satu sama lain. Saya akan kasih kesempatan dalam setahun ini, kalau bisa panjang ya bagus, kalau nggak bisa ya mau dipasangkan sama siapa lagi?” tambahnya.
Sementara itu Herry pun menuturkan tak bakal menceraikan pasangan muda Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto meskipun penampilan mereka setahun belakangan tak terlalu menggembirakan.
“Memang sengaja mau saya tempa dulu, mereka pemain muda, baru main di level super series ini setahun belakangan. Mereka masih butuh waktu untuk lebih matang. Kalau dilihat dulu Kevin/Marcus butuh kurang lebih dua tahun untuk mencapai posisi seperti sekarang,” tutur Herry.
Herry juga menuturkan dirinya dan tim pelatih ganda putra tak lantas puas dengan capaian yang diraih anak-anak didiknya sepanjang tahun 2017, khususnya Kevin/Marcus. Pasangan ganda putra rangking satu dunia tersebut bahkan disebut-sebut terlalu mendominasi di gelaran super series sepanjang tahun ini.
“Ya tidak apa-apa dibilang mendominasi. Toh sebelum mereka juga ada Lee (Yong Dae)/Yoo (Yong Sung) yang juara terus. Saat itu kan saya juga memperhatikan, sebagai pelatih tentu merasa tertantang bagaimana bisa menghentikan mereka. Bagaimana bisa menciptakan pasangan-pasangan ganda putra yang bagus, siapa pun orangnya,” ucap Herry. (*)