(BWF World Junior Championships 2017) Ratusan Atlet Junior Dunia, Antusias Ikuti Coaching Clinic
(Yogyakarta, 19/10/2017)
Masih dalam rangkaian turnamen Blibli.com Yonex Sunrise BWF World Junior Championships 2017, para atlet junior mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan coaching clinic.
Acara coaching clinic berlangsung di GOR Kelebengan, Yogyakarta, pada 18 dan 19 Oktober 2017. Sebanyak 120 atlet dari 25 negara, tampak antusias berburu ilmu dari para pemateri.
Coaching clinic kali ini diisi oleh Sigit Budiarto, juara dunia tahun 1997 yang kini menjadi pelatih di klub Djarum Kudus, Yap Kim Hock peraih medali perak Olimpiade Atlanta 1996 asal Malaysia, Engga Setiawan, Ronald Sanduan, Nunung Subandoro dan Muhammad Andy Ardiansyah dari Badminton Asia Confederation (BAC).
“Senang sekali karena kami bisa bagi-bagi ilmu dengan pemain junior dunia. Apalagi mereka tampak antusias mengikuti coaching clinic ini. Setidaknya apa yang kami punya, bisa kami sampaikan kepada para junior ini,” kata Sigit.
“Saya berharap mereka bisa mendapat pelajaran mengenai permainan bulutangkis. Materi yang kami sampaikan tadi ada pergerakan akurasi dan shadow, smash, latihan net depan dan latihan bebas yang mengimajinasikan mereka sedang bermain di lapangan,” lanjut Sigit.
Sambutan positif juga disampaikan oleh peserta coaching clinic. Para peserta mengaku senang bisa mendapatkan ilmu dari acara ini.
“Di sini kami tidak hanya berlatih, tapi juga banyak berikteraksi dengan atlet-atlet dari berbagai negara. Di negara kami hanya ada empat lapangan untuk melatih ratusan pemain. Sangat tidak mungkin untuk mengakomodir semuanya. Dari coaching clinic kali ini, kami mendapat pelajaran baru untuk mengatasi hal tersebut. Bagaimana mengefektifkan latihan dengan keterbatasan yang ada. Di sini sistem latihannya sangat cepat, makanya atletnya pun bagus-bagus. Kami masih harus banyak belajar,” kata Andis Berzins, atlet asal Latvia.
“Coaching clinic kali sangat membantu kami. Banyaknya kegiatan di sela turnamen, membantu atlet untuk tetap produktif. Kami sudah kalah di nomor individu, tapi kami bisa mengisi waktu untuk berburu ilmu. Ini merupakan pengalaman berharga buat atlet kami. Semoga kedepannya mereka bisa semakin baik lagi,” Philip Baah, manajer tim junior Ghana. (*)