(BWF World Junior Championships 2017) Melatih Kemampuan Fisik di Training Camp

(Magelang, 29/9/2017)

Training Camp menuju Blibli.com Yonex Sunrise BWF World Junior Championships 2017 sudah memasuki hari keenam pada Jum’at (29/9). Ketujuh negara peserta Trainig Camp pun sudah berkumpul di Magelang, Jawa Tengah.

Setelah menjalani latihan teknik pada sesi pagi, para peserta dikenalkan dengan latihan fisik pada sesi sore hari. Pengenalan latihan fisik ini langsung dipimpin oleh Basri Yusuf, Kasubid Pengembangan Prestasi dan Sport Science PP PBSI. Sebelum ke lapangan, Basri memberikan teori singkat mengenai menu latihan  fisik kepada para pelatih dan official peserta Training Camp.

Menu latihan  fisik yang direkomendasikan adalah beep test, court agility (kelincahan di lapangan), push up, sit up, double jump rope, dan vertical jump. “Enam latihan fisik ini semuanya ada kaitan erat dengan bulutangkis. Seperti beep test, itu menghitung VO2Max, kebugaran atlet. Dimana kebugaran ini memang diperlukan sekali untuk bisa mencapai prestasi yang maksimal di satu turnamen,” ujar Basri.

“Court agility disarankan karena ini bisa melatih bagaimana peserta bisa mengubah arah mereka bergerak saat di lapangan. Vertical jump dilakukan untuk mengukur explosive power (daya lontar) saat melompat, dan ini banyak dilakukan di bulutangkis. Sit up dan push up untuk memperkuat core (abdominal). Dan enam ini sudah kami kaji sejak 2013 sampai sekarang, salah satunya melalui junior master,” tambahnya.

Hal ini pun mendapat sambutan dari para peserta. Seperti halnya yang diutarakan oleh Ilyan Stoynov, peserta asal Bulgaria. “Sebenarnya kami juga melakukan latihan yang sama dengan yang dilakukan di sini. Latihan fisik kami melakukan yang sama seperti beep test, dan agility court. Tetapi yang baru kami ketahui adalah bagaimana hasil dari keenam latihan ini menjadi sebuah ukuran kemampuan kami di akhir latihan,” ujar Ilyan.

Lebih jauh, Basri pun berharap program training camp yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation ini bisa rutin digelar untuk bisa lebih memajukan bulutangkis di negara-negara lain. “Negara yang bukan negara dengan kekuatan bulutangkis seperti Brasil, Armenia, Timor Leste, mereka sangat perlu latihan teknik bulutangkis ini seperti apa. Dan saya memiliki gagasan bagaimana kalau Training Camp ini rutin diadakan setiap tahun, agar bulutangkis bisa semakin berkembang,” pungkas Basri. 

Training Camp jelang WJC ini digelar sejak 24 September lalu dan akan berakhir tanggal 5 Oktober mendatang. Peserta berasal dari Brasil, Armenia, Georgia, Selandia Baru, Australia, Bulgaria dan Timor Leste. Setelah menjalani latihan di pekan pertama, para peserta akan menggelar turnamen pada 3 hingga 5 Oktober mendatang. (*)