(BWF World Junior Championships 2017) Menanti Serunya Persaingan Pebulutangkis Muda Dunia Di Yogyakarta

(Jakarta, 28/9/2017) 

Indonesia akhirnya kembali menjadi tuan rumah gelaran Blibli.com Yonex Sunrise BWF World Junior Championship 2017. Kesempatan ini kembali hadir setelah dua puluh lima tahun berlalu, sejak pertama kali Indonesia menjadi tuan rumah di Jakarta pada tahun 1992 silam.

Kini momen bersejarah itu akan terulang kembali, di mana Kota Yogyakarta akan mewakili Indonesia menjadi tuan rumah ajang Blibli.com Yonex Sunrise BWF World Junior Championship 2017. Kompetisi bergengsi bulutangkis level junior ini akan digelar di GOR Among Rogo Yogyakarta pada 9-22 Oktober 2017 mendatang.

Blibli.com Yonex Sunrise BWF World Junior Championship  2017 akan diikuti oleh 488 atlet muda dari 64 negara dengan kelompok usia di bawah 19 tahun. Terdapat dua kategori pertandingan, yaitu dengan format beregu campuran yang akan memperebutkan Piala Suhandinata di pekan pertama serta kategori perorangan (Eye Level Cup) di pekan berikutnya.

Untuk kategori beregu campuran ini, sudah dipastikan 45 negara akan berlaga dalam sistem pembagian grup. Pertandingan beregu ini pun diperkirakan akan berlangsung cukup sengit, sejak babak penyisihan. 

Berbagai persiapan matang telah dilakukan panitia untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan Blibli.com Yonex Sunrise BWF World Junior Championship 2017 dapat berlangsung kompetitif dan menarik.

Jelang pertandingan, panitia juga secara khusus menggelar program Training Camp 2017 Road to World Junior Championship. Kegiatan ini dipusatkan di GOR Bulutangkis Djarum, Magelang pada 23 September-5 Oktober 2017.

Selain sebagai fasilitas pelatihan, training camp ini juga dimaksudkan menjadi wadah edukasi bagi para pebulutangkis junior mancanegara terhadap keanekaragaman budaya Indonesia. Legenda bulutangkis Indonesia Christian Hadinata bersama sejumlah pelatih dari PB Djarum akan menjadi mentor para pebulutangkis junior ini selama kegiatan Training Camp.

Ketua Panitia Penyelenggara, Achmad Budiharto berharap status sebagai tuan rumah bisa menjadi motivasi pemain muda Indonesia untuk meraih gelar juara.

“Bermain di hadapan publik sendiri akan menambah spirit dan daya juang para pemain muda kita. Terlebih lagi dukungan publik yang begitu besar akan mereka rasakan langsung dalam atmosfir pertandingan di GOR Among Rogo. Semoga status tuan rumah ini bisa memberikan energi positif bagi pemain muda kita dan mampu meraih gelar juara di WJC 2017,” jelas Achmad Budiharto yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PP PBSI ini.

Pada kejuaraan ini, Indonesia akan menurunkan masing-masing tiga wakil untuk nomor ganda putra dan ganda putri. Sementara di nomor tunggal, terdapat empat wakil Indonesia untuk tunggal putra dan tunggal putri. Begitu pula dengan ganda campuran, skuat Merah Putih akan menurunkan empat wakilnya di nomor pertandingan tersebut.

Optimisme ini patut didengungkan kembali mengingat dalam empat tahun kebelakang, belum ada lagi wakil Indonesia yang berhasil meraih gelar juara. Terakhir kali wakil Indonesia meraih emas ialah pada WJC 2012 lewat pasangan Edi Subaktiar/Melati Daeva Oktaviani di nomor ganda campuran. Sebelumnya, pada WJC 2011 juga ada pasangan Alfian Eko Prasetya/Gloria Emmanuelle Widjaja yang juga membawa pulang Medali Emas.

Target membawa pulang medali emas juga telah dipatok PBSI untuk para pemain muda Indonesia. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI yang juga Manajer Tim Junior Indonesia Susy Susanti menargetkan bisa meraih emas dari nomor perorangan dan target melaju hingga babak semifinal untuk nomor beregu.

“Kami berharap bisa mendapat yang terbaik untuk prestasi skuat Indonesia di kompetisi ini. Kalau untuk beregu, minimal tembus ke babak semifinal, tapi kami berharap lebih dari itu. Sedangkan untuk perorangan, kami tidak menentukan dari sektor mana,  tapi targetnya mendapat satu gelar juara,” ujar Susy Susanti.

Demi mewujudkan target ini, PBSI melakukan seleksi yang cukup ketat bagi skuat yang akan berlaga di WJC 2017. Sejumlah nama-nama mencuat dan diharapkan bisa meraih prestasi, di antaranya Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang baru saja menjuarai ajang Asia Junior Championship 2017 pada Juli lalu, juga ada Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay (tunggal putra), dan juga Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri).

Dukungan terhadap kiprah pebulutangkis muda Indonesia juga disampaikan oleh Blibli.com yang mengharapkan WJC 2017 bisa menjadi ajang asah kemampuan para atlet junior sebelum terjun ke level senior.

“Blibli.com secara konsisten mendukung regenerasi atlet bulutangkis nasional dengan menjadi sponsor dalam World Junior Championship 2017. Ini merupakan komitmen dari kami untuk terus mendorong kemajuan prestasi generasi muda melalui olahraga bulutangkis,” ungkap Senior Vice President of Trade Partnership Blibli.com, Lay Ridwan Gautama. (*)