(Piala Sudirman 2017) Indonesia Harus Berbenah

Gold Coast, 25 Mei 2017

Indonesia untuk pertama kalinya gagal melaju ke perempat final Piala Sudirman. Di Carrara Indoor Stadium, tim merah putih harus terlebih dahulu kalah 1-4 dari India di laga pertama Grup 1D pada Selasa (23/5). Sementara itu, di laga kedu ayang digelar Rabu (24/5) kemarin, Indonesia berhasil mengatasi Denmark yang datang sebagai unggulan dua itu dengan 3-2. Kemenangan ini belum cukup untuk membawa tim merah putih ke perempat final setelah harus menjadi juru kunci di klasemen akhir. "Saya sebagai cdm memohon maaf kepada semua pecinta bulutangkis Indonesia di tanah air dan yang ada dimana pun berada, kita tidak bisa pulang membawa Piala Sudirman, dan yang paling memprihatinkan adalah kita sudah tersisih di babak kualifikasi grup, dan ini sama sekali di luar dugaan," ujar chef de mission, Achmad Budiharto. "Hasil ini saya kira akan menjadi suatu pembelajaraan yang penting buat semua pihak yang terkait di kepengurusan PBSI kali ini untuk bisa berbenah diri dan mengejar ketertinggalan. Karena secara fakta, Indonesia tidak bisa masuk ke putaran berikutnya. Ini adalah hal yang memprihatinkan," tambahnya.  Di laga pertama Indonesia dipaksa mengakui keunggulan India dengan skor cukup telak 1-4, susunan pemain yang diturunkan memang jauh berbeda. Hanya Fitriani yang dipercaya untuk tampil di dua laga penyisihan yang dilakoni oleh tim Indonesia. "Tidak ada terpikir sama sekali oleh tim saat menyusun line up untuk menyepelekan India. Justru kita sangat berhitung, karena di hari pertama kami melihat kesiapan kondisi dan mental atlet-atlet kita. Beberapa pemain kita itu tidak dalam kondisi yang siap tempur, para pelatih memutuskan mereka yang betul-betul siap untuk bertempur di hari pertama itu yang kami turunkan, jadi tidak ada sama sekali unsur menyepelekan," lanjutnya.  Ini menjadi sejarah terburuk tim merah putih di arena Piala Sudirman. Sejak digelar tahun 1989, untuk pertama kalinya Indonesia gagal melaju ke perempat final. Catatan terbaik tim merah putih adalah berhasil menjadi juara, juga di tahun 1989. Dan hingga saat ini, punggawa srikandi tanah air masih belum bisa membawa pulang kembali Piala Sudirman. (*)