PBSI Gelar Workshop Referee

(Jakarta, 19/2/2017)

Perwakilan referee dari berbagai provinsi di Indonesia berkumpul untuk mengikuti acara workshop yang diselenggarakan PBSI di markas besarnya di Cipayung, Jakarta Timur. Acara dibuka langsung oleh Wakil Ketua Umum Dua Pengurus Besar PBSI, Lutfi Hamid pada hari Rabu kemarin (15/2/2017). Sebanyak 18 referee yang sudah mengikuti ujian wasit nasional hadir di workshop yang berlangsung selama dua hari, Rabu dan Kamis, 15-16 Februari 2017.

Dipimpin Eddyanto Sabarudin selaku Kepala Bidang Turnamen Perwasitan PP PBSI dan Referee, workshop yang rutin diadakan minimal setahun sekali ini bertujuan agar wasit yang akan memimpin kejuaraan-kejuaraan di level nasional memiliki pemahaman yang sama tentang peraturan bulutangkis yang berlaku.

“Tujuan saya mengumpulkan mereka (para wasit) ingin menyamakan persepsi dalam menterjemahkan setiap permasalahan yang terjadi di lapangan sehingga tidak ada lagi masalah perbedaan pendapat di daerah satu dan daerah lainnya”, kata Eddy yang ditemui badmintonindonesia.org di sela-sela acara tersebut.

Workshop ini juga untuk menambah informasi tentang peraturan-peraturan terbaru dari BWF yang harus menjadi acuan kejuaraan nasional sehingga nantinya bisa meningkatkan kemampuan wasit sebelum melaksanakan tugas”, lanjutnya.

Selain itu, para referee juga diberi edukasi penggunaan perangkat lunak (software) baru untuk menunjang kinerja wasit.

"Kami juga mengenalkan software terbaru untuk sistem penghitungan rangking dan drawing untuk memudahkan mereka”, ucap Eddy.

Selain Eddy, workshop juga diisi oleh sejumlah anggota Pengurus Besar PBSI seperti Rachmat Setiyawan (Kepala Bidang Keabsahan dan Implementasi SI), Alfianto Wijaya (Kepala Bidang Pengembangan Daerah dan Komunitas) dan Juniarto Suhandinata (Staf Ahli Organisasi).

Pada hari pertama, peserta workshop berdiskusi tentang sistem kejuaraan dan perwasitan, prosedur keabsahan dan SI serta program pengembangan daerah. Sementara di hari kedua, sistem rangking dan studi kasus menjadi materi pembahasan. (*)