Ganda Putri Tak Lagi Bergantung Pada Greysia/Nitya

(Bogor, 17/1/2017)

Selama empat tahun belakangan, pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari menjadi pasangan ganda putri terkuat Indonesia. Berbagai prestasi kelas dunia sudah berhasil mereka raih, termasuk memecahkan rekor absen emas ganda putri di Asian Games selama 38 tahun saat berhasil meraih naik podium juara di pesta olahraga se-Asia di Incheon tahun 2014.

Akan tetapi, generasi pelapis setelah Greysia/Nitya masih belum ada yang berprestasi di level yang sama. Hal inilah yang disoroti Eng Hian, Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI.

Dituturkan Eng, ia sengaja mempersiapkan enam pasang di sektor utama hingga tahun 2018 mendatang. Selama masa percobaan dalam dua tahun tersebut, tiap pasangan akan dinilai tiap tiga bulan, jika tak berkembang maka tak segan-segan ia langsung merombak pasangan tersebut.

Namun mulai 2018, ia akan memilih empat pasangan terbaik untuk memperebutkan tiket ke Olimpiade Tokyo 2020.

Eng juga akan menerapkan KPI (key performance indicator), dalam enam bulan harus mencapai nilai sebesar 60 persen, dan dalam setahun harus setidaknya 80 persen, atau mereka harus rela melepas status sebagai pemain tim nasional.

Greysia/Nitya juga tak lagi berpasangan, dimana Nitya kini tengah rehat pasca operasi lutut pada Desember 2016 lalu. Setidaknya ia terpaksa absen di dunia perbulutangkisan selama enam bulan.

Maka Eng pun meramu kombinasi-kombinasi baru yang diharapkan bisa menembus jajaran ganda putri elit dunia, atau bahkan melebihi prestasi Greysia/Nitya.

“Selama ini sektor ganda putri terlalu mengharapkan Greysia/Nitya, regenerasi pelapis bagi saya masik kurang maksimal. Secara target rangking memang sudah bisa, tetapi secara hasil, untuk mendekati Greysia/Nitya masih jauh,” ujar Eng Hian.

“Kalau Greysia/Nitya dipasangkan, saya sudah tahu titik maksimal mereka sampai mana. Kalau ada kombinasi baru, bisa saja dibawah Greysia/Nitya, atau harapan kita sih lebih dari Greysia/Nitya. Saya masih belum bisa memastikan apakah Greysia/Nitya akan kembali dipasangkan lagi atau tidak,” ujar peraih medali perunggu ganda putra di Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele ini.

“Mungkin selama ini anak-anak itu jiwa kompetitifnya masih kurang. Ada yang sudah merasa cukup dengan apa yang didapat sekarang, ada juga yang pasrah,” ucap Eng saat ditanya kendalanya dalam mencari penerus Greysia/Nitya.

Memasuki hari kedua, acara Gathering Ganda Putri Pelatnas 2017 makin seru. Selain mengenal karakter teman-teman satu tim lewat berbagai permainan team bonding, ada juga acara malam inagurasi dimana para atlet berkreasi menampilkan hiburan. Selain mengasah rasa percaya diri, kekompakan tim, acara ini juga bertujuan untuk refreshing.

Gathering yang berlangsung pada 16-18 Januari 2017 berlangsung di Bogor, Jawa Barat dan diikuti seluruh pemain ganda putri pelatnas, serta tim pelatih.

Berikut daftar tim ganda putri pelatnas 2017:

Utama :

Greysia Polii/Rosyita Eka Putri Sari

Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani

Tiara Rosalia Nuraidah/Rizki Amelia Pradipta

Della Destiara Haris/Apriani Rahayu

Nisak Puji Lestari/Tania Oktaviani Kusumah

Yulfira Barkah/Meirisa Cindy Sahputri

Nitya Krishinda Maheswari

Pelatih : Eng Hian

Asisten : Chafidz Yusuf

Pratama :

Phita Haningtyas Mentari/Virni Putri Jafar

Jauza Fadhila Sugiarto/Serena Kani

Vania Arianti Sukoco/Ramadhani Hastiyanti Putri

Siti Fadia Silva Ramadhanti/Agatha Imanuela

Ribka Sugiarto/Febriana Dwipuji Kusuma

Pelatih : Rudy Gunawan

Asisten : Anggun Nugroho

Pelatih Fisik : Ari Subarkah