Gali Potensi Bibit Bulutangkis, APACS Junior Master 2016 Siap Dihelat
(Magelang, 18/12/2016)
Kota Magelang kembali terpilih menjadi tempat pelaksanaan kejuaraan APACS Junior Masters 2106, tahun lalu, kejuaraan yang digagas PP PBSI ini juga mengambil tempat di Magelang. APACS Junior Master 2016 merupakan kejuaraan invitasi, dimana pesertanya adalah mereka yang terpilih berdasarkan peringkat nasional per tanggal 12 Desember 2016.
Junior Master merupakan sebuah wadah untuk meninjau potensi atlet muda masa depan Indonesia. Lewat junior master dapat dilakukan inventarisasi bibit-bibit muda serta mengukur parameter fisik para atlet. Dengan demikian, PP PBSI memiliki data valid terkait dengan program pengembangan yang sesuai di masa yang akan datang.
“APACS selalu berkomitmen untuk turut berperan dalam perkembangan bulutangkis Indonesia. Untuk itu, kami kembali mendukung kejuaraan Junior Master 2016, dimana tahun lalu kami juga menjadi sponsor utama kejuaraan ini,” ujar Anthony Lim, Direktur APACS.
“Semoga dengan diadakannya kejuaraan ini, kita dapat menemukan bibit-bibit bulutangkis yang dapat dibina demi memajukan bulutangkis Indonesia di masa yang akan datang,” tambah Anthony.
“Kejuaraan ini merupakan sebuah program yang positif, dari sini kita bisa mendapatkan data dan fakta yang bisa menjadi masukan untuk pengurus PBSI dan tim pelatnas yang baru. Apalagi akan ada World Junior Championships 2016 di DI Yogyakarta pada Oktober 2017 mendatang, penting buat Indonesia untuk menjadi tuan rumah yang baik,” tutur Achmad Budiharto, Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI Demisioner pada konferensi pers yang berlangsung di GOR Djarum, Magelang, Minggu (18/12) siang.
Di nomor tunggal, 16 atlet teratas dalam peringkat nasional berhak untuk mengikuti kejuaraan ini, sementara di sektor ganda, akan diambil delapan pasangan terbaik.
Peserta APACS Junior Master 2016 terbagi dalam dua kelompok usia yaitu usia remaja (U-17) dan taruna (U-19). Peserta yang ikut dalam kelompok U-17 merupakan kelahiran tahun 2000, sedangkan di kelompok U-19 kelahiran tahun 1998.
Sistem pertandingan menggunakan sistem round robin dengan play off untuk menentukan rangking atlet. Pemain tunggal akan dibagi menjadi empat grup, dan ganda dibagi menjadi dua grup. Peserta terbaik dari masing-masing grup berhak untuk lolos ke babak selanjutnya yang sudah menggunakan sistem gugur.
“Tujuan diadakannya kejuaraan ini adalah menginventarisasi pemain-pemain muda potensial. Para pemain-pemain terbaik di tiap sektor akan diadu lagi untuk mendapatkan yang terbaik,” ujar Basri Yusuf, Kepala Bidang Pengembangan PP PBSI Demisioner.
“Atlet akan dinilai berdasarkan tiga kriteria yaitu hasil pertandingan di junior master, tes fisik dan hasil penilaian pemandu bakat. Si atlet juga bakal dilihat konsitensinya di beberapa kejuaraan seperti sirkuit nasional yang diagendakan oleh PBSI,” tambah Basri.
Pada hari pertama, peserta APACS Junior Master 2016 akan mengikuti pengukuran anthropometri, tes vertical jump, push up serta sit up. Pertandingan akan dibuka dengan laga penyisihan mulai Senin (19/12) hingga Rabu (21/12). Penentuan rangking dan babak play off akan dilangsungkan pada Kamis (22/12). Di hari terakhir, Jumat (23/12), bakal dilangsungkan serangkaian tes fisik diantaranya tes court agility, skipping rope dan beep test.