(Hong Kong Open 2016) Selesaikan Misi Terakhirnya, Hendra Bersiap Untuk Karier Profesional
(Hong Kong, 24/11/2016)
Hong Kong Open Super Series 2016 menjadi misi terakhir Hendra Setiawan sebagai punggawa tim nasional Indonesia. Hendra secara resmi memutuskan mundur dari Pelatnas PBSI pada 1 Desember 2016 mendatang. Pada pertandingannya ini, Hendra bersama Berry Angriawan harus terhenti di babak pertama. Mereka kalah dari Liu Cheng/Zhang Nan, Tiongkok, dengan skor 16-21, 21-10 dan 10-21.
“Permainan kami sebenarnya sudah lebih baik dari di China Open kemarin. Saya dan Berry juga mainnya lebih keluar. Maunya sih menang, tapi ternyata belum bisa. Berry mungkin bisa mengambil banyak pelajaran. Dia bisa belajar dari kesalahan-kesalahan, buat kedepannya. Harapannya dia dan pemain ganda putra lainnya bisa berprestasi lagi,” kata Hendra ditemui usai pertandingannya di Hong Kong Coliseum.
Tak lagi menjadi bagian dari tim nasional, Hendra berharap para juniornya di Cipayung nanti bisa semakin berprestasi. Hendra juga mengatakan bahwa mereka harus terus siap dengan tantangan baru yang akan muncul di depan.
“Saya berharap Rian (Agung Saputro) dan Berry bisa berprestasi lagi. Kemarin juga Sinyo (Marcus Fernaldi Gideon) dan Kevin (Sanjaya Sukamuljo) bisa menang, tapi tantangannya sebenarnya baru mulai dari sini. Mereka sudah juara, nanti pasti ada tantangan baru buat mereka. Harus lebih siap lagi. Hal yang sama buat pemain ganda putra lainnya,” kata Hendra.
Selesai dari Hong Kong Open 2016, Hendra berencana turun di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2016 di Solo, yang berlangsung pada 5-10 Desember. Hendra akan membela klub yang membesarkannya, Jaya Raya Jakarta.
“Persiapannya saat ini akan turun Kejurnas, baru mau liburan dulu. Sambil mengurus masalah sponsor juga,” ujar Hendra.
Hendra menambahkan, ia akan memulai rangkaian pertandingannya sebagai atlet profesional mulai Januari tahun depan. Ditanya dengan siapa akan berduet, Hendra belum mau memberikan jawaban pasti.
“Rencana main sekitar bulan Januari. Tapi untuk pasangan masih belum tahu,” tutur Hendra. (*)