(BWF World Junior Championships 2016) Evaluasi Tim Indonesia Atas Hasil Perempat Final
Bilbao, 11 November 2016
Indonesia akhirnya hanya berhasil meloloskan satu wakil ganda putri melalui Jauza Fadhila Sugiarto/Yulfira Barkah dan satu tunggal putra, Chico Aura Dwi Wardoyo ke semifinal Kejuaraan Dunia Junior (WJC) 2016. Tiga wakil merah putih lainnya harus terhenti di laga perempat final pada Jum’at (11/11) siang.
Amri Syahnawi/Vania Arianti Sukoco dan Rinov Rivaldy/Apriani Rahayu harus terhenti. Dan Indonesia pun akhirnya harus tanpa wakil di semifinal nomor ganda putra. Wakil merah putih terakhir, Andika Ramadiansyah/Rinov Rivaldy gagal mengatasi wakil Tiongkok, Fan Qiuyue/Xiangyu Ren dengan 18-21 dan 17-21.
“Masalah pertama di lapangan tadi adalah power. Kekuatan atlet-atlet kita masih kalah dari pasangan Tiongkok ini. Jadi di sepanjang permainan tadi mereka memang kesulitan untuk menyerang mereka, apalagi dengan karakter shuttlecock yang cukup berat. Kalau dari segi teknik, dan hal-hal lainnya memang sama, hanya memang powernya yang berbeda,” ujar pelatih ganda putra, Chafidz Yusuf.
“Ini akan menjadi modal bagi mereka ke depannya, saya optimis mereka akan bisa lebih baik lagi,” pungkas Chafidz.
Sementara itu Chef de Mission WJC kali ini, Achmad Budiharto menuturkan bahwa hasil ini memang diluar dugaan.
“Hasil ini tentu di luar dugaan kita semua. Karena kita berharap di nomor tunggal putri dan ganda campuran, tetapi justru kedua nomor ini bertemu dengan lawan yang lebih bagus. Tetapi satu pasangan ganda putri yang tidak diperkirakan bisa sampai ke semifinal, dan ini satu hal yang akan kita evaluasi lagi di pasangan junior kita,” ujar Achmad.
“Apresiasi khusus memang harus kita berikan ke tunggal putra kita, dimana Chico dengan segala kekuarangannya bisa menembus semifinal. Tadinya kita hanya targetkan dia untuk hanya ke perempat final, tetapi ternyata Chico bisa bermain dengan sedemikian baik dan staminanya juga terjaga. Semoga saja,” tambahnya.
Dengan dua wakil di semifinal nomor perorangan, dan finis di urutan ke lima di nomor beregu, Achmad “Kalau dari target awal pasti saya kurang puas, karena tahun lalu kita beregu masuk final, dan beberapa nomor di perorangan memang tidak sebaik yang sekarang. Ini imbal balik, sisi lain kita kurang bahagia dengan hasil beregu, tetapi hasil di perorangan cukup baik,” pungkasnya.
Di tahun 2015 lalu, tim merah putih berhasil membawa pulang satu perak dari nomor beregu dan satu perunggu dari nomor ganda campuran dimana Fachriza Abimanyu/Apriani Rahayu. (*)