Rp. 1 Miliar Lagi untuk Tontowi/Liliyana

(Kudus, 1/9/2016)

Malam ini GOR Djarum Jati Kudus terlihat berbeda dari biasanya. Semua tengah merayakan kemenangan manis pasangan asal klub Djarum, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang berhasil meraih medali emas ganda campuran di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Halaman GOR Djarum Jati Kudus begitu meriah dengan panggung besar serta penuh dengan berbagai booth menarik untuk menyemarakkan malam penyerahan bonus Rp. 1 Miliar dari Djarum Foundation kepada Tontowi/Liliyana.

Tontowi/Liliyana tampak begitu bahagia dikelilingi orang-orang terkasih, mulai dari keluarga, rekan-rekan PB Djarum, para legenda bulutangkis seperti Christian Hadinata, Liem Swie King, Susy Susanti, Alan Budikusuma, Rexy Mainaky, Denny Kantono, Antonius, Hariyanto Arbi dan masih banyak lagi. Para calon pebulutangkis muda pun hadir di tengah mengikuti final Audisi Umum PB Djarum 2016.

Acara dikemas begitu menarik dengan menampilkan video dari mama Liliyana, Auw Jin Chen, serta istri Tontowi, Michelle Nabila Harminc. Petikan-petikan wawancara yang mengejutkan sempat memancing gelak tawa Tontowi/Liliyana.

Suasana haru sempat menghampiri saat video pertandingan Tontowi/Liliyana di Olimpiade London 2012 diputar. Momen ini memang sempat membuat pasangan Juara Dunia 2013 ini trauma, kala itu mereka menjadi ujung tombak Indonesia untuk mendulang emas. Namun takdir berkata lain, emas gagal diraih, bulutangkis belum berhasil mempersembahkan medali emas, hal ini sekaligus memutus tradisi emas Indonesia di pesta olahraga terakbar dunia.

Raut wajah Tontowi/Liliyana berubah tatkala video mereka di Rio diputar. Senyum mereka mengembang saat adegan champion point berhasil mereka raih dan mereka tersenyum bahagia di podium juara.

“Saya belum sempat menonton pertandingan final, kadang sampai sekarang saya masih tidak percaya, bener nggak nih saya juara olimpiade? Apalagi kami sempat terpuruk di tahun 2015, tetapi kami bisa membuktikan bisa bangkit,” kata Liliyana ketika dimintai komentar.

Perjuangan Tontowi/Liliyana memang patut diacungi jempol. Perjalanan menuju emas olimpiade begitu mulus tanpa kehilangan satu game pun. Medali emas yang dipersembahkan Tontowi/Liliyana merupakan medali emas kedua yang dipersembahkan atlet PB Djarum. Sebelumnya, medali emas olimpiade datang dari sektor tunggal putra lewat Alan Budikusuma di Barcelona 1992.

Apresasi atas prestasi Tontowi/Liliyana diserahkan langsung oleh Presiden Direktur Djarum Foundation, Victor Hartono. Hadiah masing-masing senilai Rp. 1 Miliar didapat Tontowi/Liliyana, persembahan dari Djarum Foundation dan Blibli.com.

“Terima kasih kepada Tontowi/Liliyana yang sudah datang jauh-jauh ke Kudus. Rakyat Indonesia begitu berbahagia saat kemenangan Tontowi/Liliyana, semua menangis. Setelah pertandingan selesai, saya bersama teman-teman saya bahkan menunggu terus sampai lagu Indonesia Raya berkumandang,” kata Victor kepada Tontowi/Liliyana.

“Saya berharap ini bukan jadi emas terakhir dari PB Djarum. Sekarang saya berusia 44 tahun, saya masih ingin melihat Indonesia meraih 10 medali emas olimpiade lagi,” sambungnya.

Tontowi/Liliyana pun membalas dengan menyampaikan rasa terima kasih mereka atas perhatian dan apresiasi Djarum Foundation atas perjuangan mereka di arena olimpiade. Keduanya juga berharap bahwa apa yang sudah mereka raih bisa melecut semangat pemain-pemain muda untuk melanjutkan tradisi medali emas olimpiade.

Sebelumnya, Tontowi/Liliyana juga mendapat bonus berupa rumah dari Graha Padma senilai Rp. 1,5 Miliar. Polytron juga memberi apresiasi berupa produk televisi LED 65” kepada Tontowi/Liliyana, Richard Mainaky (Kepala Pelatih Ganda Campuran PP PBSI) serta Rexy Mainaky (Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI).

Pemerintah memberikan bonus fantastis sebesar masing-masing Rp. 5 Miliar untuk Tontowi/Liliyana, tanpa dipotong pajak. PBSI sebagai induk organisasi yang menaungi Tontowi/Liliyana, juga mengguyur mereka dengan bonus senilai Rp. 1 Miliar. Salah satu maskapai penerbangan juga memberikan hadiah gratis naik armada mereka seumur hidup. (*)