(BCA Indonesia Open 2016) Tahun Depan, Indonesia Open Tak Lagi Digelar di Istora

(Jakarta, 5/6/2016)

Usai sudah gelaran turnamen BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016 (BIOSSP). Penyelengaraan BIOSSP dinilai berjalan dengan baik. Secara pencapaian prestasi, tahun ini Indonesia belum mampu mengirim wakil ke babak final, akan tetapi penampilan pemain-pemain muda yang bersinar di turnamen ini patut diapresiasi.

“Patut disyukuri penyelenggaraan BIOSSP kali ini berlangsung dengan baik, terima kasih kepada BWF, rekan-rekan media dan semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kejuaraan ini. dari segi hasil memang belum sesuai harapan karena baru kali ini final Indonesia Open tidak dihadiri oleh pemain Indonesia, semoga kedepannya pemain muda bisa lebih berkiprah,” ujar Achmad Budiharto, Wakil Ketua Panitia Penyelenggara BIOSSP 2016, dalam konferensi pers yang berlangsung di Istora, Minggu (5/6).

“Turnamen ini punya prize money tertinggi, tiap tahun selalu menyuguhkan hal baru, supporternya banyak, banyak sekali pemain asing yang senang bertanding ke sini. Semua bisa menikmati pertandingan di sini, PBSI sudah menciptakan atmosfer turnamen yang luar biasa. Secara umum saya lihat turnamen ini berjalan sangat baik, bahkan penonton tetap ramai meskipun di final tidak ada wakil Indonesia,” komentar Thomas Lund, Sekretaris Jenderal Badminton World Federation.

“Rencananya BCA memang kembali akan mensponsori Indonesia Open, mengenai jumlah hadiah, akan kami bicarakan lebih lanjut. Kami selalu berupaya untuk menyajikan yang lebih baik di setiap tahunnya. Hasil lebih nyata terlihat dari penonton, kami cukup surprise dengan penonton yang bisa menghargai pemain dari negara lain,” kata Inge Setiawati, Corporate Secretary Bank Central Asia (BCA).

Indonesia Open tahun depan tak lagi diselenggarakan di Istora karena stadion ini akan direnovasi. Dituturkan Budiharto, Jakarta tetap akan menjadi pilihan utama penyelenggaraan Indonesia Open. Minimnya fasilitas gedung olahraga dengan kapasitas memadai untuk turnamen sekelas super series premier di daerah, membuat Jakarta kembali menjadi opsi teratas.

“Indonesia Open 2017 tidak akan keluar dari Jakarta. Kami sudah coba siapkan lokasi baru, Darren Parks (Direktur Events BWF) sudah melihat beberapa tempat namun belum ada keputusan. Kesulitan utama adalah kapasitas gedung. Tempatnya belum bisa diumumkan, yang pasti di daerah Senayan,” tutur Budiharto. (*)