(BCA Indonesia Open 2016) Ditundukkan Lee Chong Wei, Ihsan Petik Pelajaran Berharga

(Jakarta, 4/6/2016)

Kepiawaian Lee Chong Wei menguasai lapangan terlihat jelas di laga semifinal tunggal putra BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016. Pemain rangking dua dunia asal Malaysia ini begitu mengontrol permainan Ihsan Maulana Mustofa, pemain muda asal Indonesia. Chong Wei menang dua game langsung dengan skor 21-9, 21-18. 

“Saya tetap bersyukur dengan hasil hari ini, saya bisa sampai ke babak semifinal,” ucap Ihsan setelah pertandingan.

Chong Wei bermain sangat rapi dan jarang sekali membuat kesalahan sendiri. Smash keras Ihsan selalu diantisipasi dengan baik oleh Chong Wei. Sebaliknya, Ihsan tak dapat mengeluarkan permainan terbaiknya. Hampir sebagian besar serangan Chong Wei tak dapat dikembalikan Ihsan. Beberapa kali pula smash Ihsan justru menyangkut di net. Pemain berusia 20 tahun ini tertinggal jauh 3-11 di interval game pertama. 

Ihsan mulai bangkit di game kedua, ia mulai mampu mengejar setiap ketertinggalannya. Bahkan Ihsan sempat balik memimpin perolehan angka menjadi 8-7. Pada interval game kedua, Chong Wei kembali mengambil alih permainan dan mengungguli Ihsan dengan skor 11-8. Meskipun demikian, penampilan Ihsan membaik di game kedua ini, pertahanannya kian rapat dan tak mudah ditembus Chong Wei. Ihsan balik uggul 17-15. Pertarungan kian imbang, kedua pemain sama-sama tak mau menyia-nyiakan satu angka pun. Duel keduanya dipenuhi atraksi pukulan yang membuat penonton berdecak kagum, netting tipis dan pukulan tipuan banyak diperagakan baik oleh Ihsan maupun Chong Wei.

Sayangnya, kesalahan beruntun yang dilakukan Ihsan membuatnya tertahan di angka 17, sementara Chong Wei terus melaju hingga angka 19. Pengembalian Chong Wei yang melebar ke sisi kirinya, dibiarkan saja oleh Ihsan. Ihsan kian mendekat jadi 18-19. Chong Wei tampaknya tak menginginkan Ihsan mendapat "angin", ia langsung menekan dan menutup game kedua.

“Di game pertama memang saya telat panas, sering ragu-ragu sama pukulan saya. Saya merasa lumayan puas dengan penampilan saya di game kedua, saya bermain lebih berani, bisa mengeluarkan apa yang saya punya,” kata Ihsan.

“Saya banyak mendapat pengalaman berharga, banyak belajar dari pemain sekelas Lee Chong Wei. Saya pelajari teknik permainan dan ketenangannya di lapangan,” tambah Ihsan.

“Mengenai banyak melakukan kesalahan sendiri, sebetulnya bukan karena tegang. Tetapi memang feelingnya kurang pas, shuttlecock yang dipakai lajunya kencang sekali, jadi saya sering ragu-ragu takut out,” beber Ihsan.

Dengan kekalahan Ihsan, Indonesia belum berhasil menempatkan wakil ke babak final. Sementara Chong Wei masih akan menunggu calon lawan di final, antara Jan O Jorgensen (Denmark) atau Tian Houwei (Tiongkok). (*)