(BCA Indonesia Open 2016) 36 Tahun Jadi Supporter Bulutangkis, Heryanto Sudah Keliling Dunia

(Jakarta, 2/6/2016)

Bulutangkis adalah olahraga kebanggan Indonesia, begitu banyak pecinta fanatik olahraga tepok bulu ini. Salah satunya adalah Haryanto, pria kelahiran 1 Desember 1964. Mungkin kita tak familiar dengan namanya, tetapi ia sudah tak asing lagi di kalangan pecinta bulutangkis Indonesia bahkan dunia.

Haryanto adalah penggila bulutangkis yang sudah setia menjadi supporter hampi lebih dari separuh hidupnya. Sudah 36 tahun ia melanglang buana mendukung tim bulutangkis Indonesia dan rela merogoh koceknya sendiri. Haryanto biasanya tampil khas dengan busana bernuansa Merah-Putih plus peci dan tak lupa bendera Indonesia selalu di genggaman.

“Saya jadi supporter ini yang pertama demi negara, yang kedua demi bangsa Indonesia, yang ketiga baru karena saya cinta bulutangkis,” katanya dalam bincang-bincang bersama Badmintonindonesia.org.

Pria yang kini memiliki penghasilan dari usaha kecil-kecilan di Malaysia ini, tak cuma menjadi supporter di Indonesia dan Malaysia, tetapi ia sudah pernah menyambangi hampir seluruh negara di Asia, serta dua kali ke Eropa.

“Semuanya biaya sendiri, terkadang dibantu sama PBSI. Kalau sudah babak-babak akhir saya kehabisan tiket, suka dibantu sama PBSI,” tambahnya.

Selama puluhan tahun jadi supporter setia, Haryanto sudah banyak pengalaman menyenangkan bahkan menyedihkan. Mulai dari diusir pihak keamanan stadion, sampai dihina dan dimaki-maki oleh supporter negara lain. Saat mendukung tim Indonesia di Piala Thomas 2016 yang berlangsung di Kunshan, Tiongkok, Haryanto sempat tidur di pelataran toko karena tidak bisa menuju penginapan lantaran jarang supir taxi yang bisa diajak berkomunikasi bahasa Inggris.

““Kalau ada yang menjelek-jelekkan Indonesia atau atletnya, saya merasa sakit hati. Saya sudah sering dihina dan dimaki orang, tetapi saya pantang mundur sebelum kalah. Saya tetap mensupporteri Indonesia, yang penting saya tidak mengganggu ketentraman orang lain,” ujar penggemar Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan ini.

“Saya kemana-mana selalu berangkat sendiri, nanti di negara yang dituju biasanya gabung sama teman-teman pendukung di sana. Kadang ada ketakutan juga, kalau kenapa-napa, apakah pemerintah mau membantu saya, passpor sih selalu saya bawa kemana-mana. Kalau saya kenapa-napa, saya cuma kasihan sama anak istri saya yang menunggu di rumah,” tuturnya.

Heryanto mengaku selalu membawa banyak atribut saat menjadi supporter. Bahkan ia membuat atribut baru untuk tiap turnamen. Jumlahnya pun tak tanggung-tanggung, ia bisa membawa lima bendera Merah-Putih untuk satu turnamen.

““Atribut saya banyak sekali, kalau dibawa semua bisa dua koper juga nggak muat. Bendera Merah-Putih bisa bawa lima, kadang dikasih lagi sama supporter Indonesia yang lain. Baju banyak yang baru saya bikin,” beber Haryanto. (*)