(BCA Indonesia Open 2016) Ihsan Akui Susah Move On

(Jakarta, 1/6/2016)

Pebulutangkis muda Ihsan Maulana Mustofa mengaku masih sulit melupakan kegagalan di final Piala Thomas 2016. Pada perebutan trofi beregu putra yang berlangsung di Kunshan, Tiongkok tersebut, Ihsan yang turun di partai kelima, gagal menyumbang poin ketiga untuk Indonesia pada laga melawan Denmark, akhirnya Indonesia takluk 2-3.

Ihsan ditundukkan dalam dua game langsung oleh Hans-Kristian Vittinghus dengan skor 15-21, 7-21. Pemain yang mengidolakan Taufik Hidayat ini semestinya bisa bermain lebih baik, namun karena berada di bawah tekanan, Ihsan justru under-performed.

“Setelah Piala Thomas, saya berusaha untuk mengembalikan mental bertanding saya, rasanya susah move on. Lebih susah daripada ngelupain cewek ya. Ha ha ha,” ujar Ihsan.

“Saya merasa bersalah karena ini adalah kejuaraan beregu, bukan buat saya sendiri, tetapi buat tim, buat negara. Di tim saya kan ada pemain senior, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Saya kan tidak tahu apakah koh Hendra masih akan main di Piala Thomas dua tahun lagi,” tutur peraih medali perunggu BWF World Junior Championships 2013 ini.

Kini Ihsan yang sedang bertanding di BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016, berharap dapat tampil lebih baik. Ihsan menyelesaikan tugas pertamanya dengan baik, ia mengalahkan Brice Leverdez (Perancis), dengan skor 21-16, 21-10.

“Di awal permainan, saya kurang fokus sama tujuan main hari ini seperti apa, apakah mau main serang, reli atau bertahan? Lawan adalah pemain yang lumayan berpengalaman, tetapi dia sudah masuk ke irama permainan saya,” jelas Ihsan.

Ihsan akan bertemu dengan Huang Yuxiang, pemain Tiongkok yang merangkak dari babak kualifikasi. Mengomentari laga kontra Huang, Ihsan berkata kalau calon lawannya tersebut adalah pemain yang ulet dan kuat. Ihsan juga mengatakan mesti pintar-pintar mengatur permainan dengan kondisi lapangan yang berangin. (*)