(BCA Indonesia Open 2016) Kisah Nunung Wibiyanto Melatih di Singapura

(Jakarta, 30/5/2016)

Nunung Wibiyanto terlihat lalu lalang di backstage BCA Indonesia Open Super Series Premier 2106. Mantan pebulutangkis ganda putra Indonesia ini kini menjadi salah satu bagian tim nasional bulutangkis Singapura, ia menangani sektor ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.

Mantan pemain yang pernah berpasangan dengan Ricky Soebagdja dan Rionny Mainaky ini datang ke Jakarta untuk mendampingi anak-anak didiknya, Yong Kai Terry Hee/Loh Kean Hean yang bertanding hari ini di babak kualifikasi.

Setelah keluar dari pelatnas pada tahun 1998, Nunung sempat melatih di klub Jaya Raya Jakarta dan akhirnya menjadi pelatih ke Singapura. Pada tahun 2004, Nunung hijrah ke Jepang dan menjadi pelatih di Negeri Sakura. Namun karena alasan keluarga, ia kembali ke Singapura hingga saat ini.

Menangani atlet Singapura adalah sebuah tantangan sendiri bagi Nunung. Tim nasional Singapura memiliki komposisi 75% atlet asing dan 25% atlet lokal Singapura. Atlet-atlet asing berasal dari Tiongkok, Indonesia, Thailand dan Malaysia.

“Dalam lima tahun kedepan, Singapura bertekad untuk membalik komposisinya. Atlet Singapura 75% dan atlet asing 25%. Singapura adalah negara maju, dimana komite olahraga nasionalnya sangat mendukung pemain bulutangkis untuk multi event seperti SEA Games, Asian Games dan Commonwealth Games. Kalau turnamen open seperti ini tidak terlalu ditargetkan,” tutur Nunung.

“Tidak mudah mendidik atlet Singapura, karena mereka masih banyak yang sekolah. Jadi kadang jadwal latihannya harus disesuaikan dengan jadwal sekolah. Prioritasnya pun beda dengan atlet Indonesia yang sudah full fokus seratus persen untuk bulutangkis. Melatih atlet berbagai bangsa tentunya karakternya juga beda, jadi kita harus pintar-pintar,” katanya.

Ia mengaku tak keberatan jika dirinya diminta kembali ke Tanah Air untuk melatih pemain-pemain dari negeri sendiri.

“Kalau diperlukan negara, ya saya siap kok,” tandasnya. (*)